Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Apa yang Akan Anda Lakukan Jika Anak Dipukul Temannya

10 November 2019   05:20 Diperbarui: 10 November 2019   05:17 18 1
Bagi anak usia dini berteman dan bermain adalah kegembiraan tersendiri bagi mereka. Berkumpul dan bermain bersama serta menebarkan keceriaan secara bersamaan. Namun bukankah berarti mereka tidak akan bertengkar? Bukankah berarti mereka tidak akan berebut mainan? Atau bahkan mereka juga akan berebut makanan?Sebagai guru atau orang tua tentunya harus mengetahui dan menangani dengan tepat dengan perilaku tersebut. Baik kepada anak yang aktif, pasif, maupun yang lainnya. Karena anak usia dini yang belum mampu menahan amarahnya juga belum paham apa dampak dari perbuatannya.

Jika anda sebagai orang tua atau guru menyarankan agar anak anda diam saja : artinya anda mengajarkan kepada anak anda agar membenarkan kekerasan dan perilaku yang keliru terhadap anak. Selain itu jika anda hanya mengajarkan diam dalam artian anda juga mendukung perilaku anak dalam memukul temannya. Dengan demikian dikemudian hari anak akan berfikir bahwasannya perilaku anak lain yg dilakukan terhadap dirinya adalah layak dan tidak apa-apa.

Namun jika anda mengajari kepada anak untuk membalas maka : artinya anda akan memberi pelajaran kepada anak dengan kekerasan. Sebenarnya hal ini boleh-boleh saja sebagai acuan bahwa dipukul itu sakit, ketika anak membalas maka anak juga akan merasakan bahwasannya dipukul itu sakit. Akan tetapi hal ini tidak dapat dilakukan secara terus menerus, karena hal iki akam membawa dampak buruk bagi anak. Misalnya dia akan terbiasa memukul temannya dan dikemudian hari dia akan menggunakan cara yang sama untuk mencapai tujuannya.

Lalu harus bagaimana? Apa cara yang tepat untuk mengani hal tersebut?
1. Jika anak mengadu kepada orang tua ketika ia selesai di pukul. Coba beri pemahaman dengan berkata "sayang coba jika kamu di pukul bilang, jangan pukul aku, sakit".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun