Kami tiba di Kokonao siang hari, sekitar pukul 11.30. Penerbangan dari Timika hampir tidak dapat kami nikmati karena angin yang berembus kencang. Bagian belakang pesawat terasa mobat-mabit begitu meninggalkan daratan. Tiga atau empat kali pesawat twin otter kami terasa masuk ke bagian kosong dan seolah-olah hendak terempas ke bumi. Yang sedikit menenangkan adalah bahwa penerbangan ke Kokonao hanya sekitar 15 menit saja. Kami tidak akan berlama-lama tegang di ketinggian.