Yunani dengan dewa-dewinya yang banyak, tidak terhitung kisah cinta antar mereka. Di China ada perselingkuhan antara Siluman Ular Putih dengan seorang manusia pelajar biasa. Bahkan di agama samawi ada Sulaiman yang istri dan selirnya banyak.
Nafsu Sex adalah nafsu yang membingungkan. Tanpa nafsu itu, tidak akan ada perkembang-biakan manusia. Tapi jelas nafsu itu menduduki ranking 3 tertingi dalam dosa 3 T, Tahta - Harta - Wanita.
Di lihat dari sudut hubungan fisik. Hubungan sex adalah hubungan TERINTIM yang bisa dilakukan antar dua makhluk hidup. Disinilah terletak hubungan analogi seksualitas dan spiritualitas. Spiritualitas pada dasarnya adalah hubungan antara makhluk hidup dengan Tuhan-nya. Jadi keduanya adalah bentuk HUBUNGAN.
Sebab itu cinta Yesus, Muhammad, Budha, Kresna, atau tokoh-tokoh yang lain adalah bentuk kerohanian yang terungkap dari masing-masing pemeluknya. Rasa cinta inilah yang kadang bersifat irasional. Kalau sudah jatuh cinta, semua di halalkan, "demi cinta".
Dalam cerita-cerita kisah cinta yang sampai berani bunuh diri bersama atau minimal kawin lari, memperlihatkan betapa KEKUATAN CINTA yang mampu mengalahkan akal sehat.
Melihat dari sudut pandang ini, inilah yang melahirkan bentuk-bentuk teroris. Mereka begitu mencintai "sesuatu" dan menghidupinya tanpa pakai otak waras. Perselingkuhan mereka dengan angan-angan utopia yang mampu membutakan mata mereka bahwa "membunuh" karena alasan apa pun itu SALAH! Tapi karena cinta gila mereka mungkin mengalami "orgasme" (cat: maaf), di saat melakukan semua kegilaan itu. Karena alasan spiritualitas? Bukankah layak kita menyebutnya maksiat sex rohani? Cinta... o..Cinta...berjuta rasanya.
Pendekar Solo