Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Mengapa Saya Tidak Memilih Prabowo

10 April 2014   23:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 5356 12
Pileg 2014 sudah selesai, sebentar lagi rakyat Indonesia menerima rapor hasil lengkapnya.   Perhatian tidak lagi di Pileg, tapi semua sudah fokus pilpres 2014.  Tidak berhasilnya PDI-P memenuhi target, biarpun tampil sebagai pemenang di pakai lawan politik untuk menyerang Jokowi Capres dari PDI-P.  Demikanlah opini masyarakat, gampang berubah-rubah.  Apalagi masyarakat yang belum berkembang.

Yang menarik adalah Prabowo, sang jendral berkuda, tiba-tiba jadi alternatif utama melawan Jokowi, bahkan dari simpatisan partai agama pun mulai meliriknya.  Kampanye "Asal Bukan Jokowi" terasa sekali di semua lini. Dan ini semakin justru meyakinkan penulis untuk TIDAK memilih Prabowo.

Tuduhan "Calon Boneka" ke Jokowi, justru sebenarnya adalah cocok untuk Prabowo.  Bagi saya, Prabowo justru adalah boneka dari adiknya sendiri, Hasyim.  Hasyim yang selalu di belakang layar, dan kaya inilah yang lebih tepat disebut sebagai OTAK sebenarnya Gerindra.   Apa agenda Hasyim?  Sebagai orang kaya, dia tidak butuh apapun lagi, tapi sebagai seorang adik dan Ayah dia butuh membantu masa depan keluarga.

Kenaikan Gerindra  lebih dikarenakan karena "Hasyim Effect" daripada "Prabowo Effect".   Blusukan Hasyim ke gereja-gereja dan pengusaha kristen sangat intens.  Dan ini membantu Prabowo untuk mendapatkan dukungan dari penguasaha kristen, bahkan orang-orang tionghoa yang sebagian masih phobia dengan dia.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun