Korosi diketahui merupakan penyebab kerugian terbesar dalam industri perminyakan karena dapat menyebabkan kebocoran pada instalasi pipa minyak bumi yang berdampak pada kerugian besar juga pencemaran lingkungan. Sebanyak 70% penyebab korosi pada instalasi pipa minyak disebabkan oleh mikroorganisme. Oleh sebab itu, dalam industri perminyakan, dibutuhkan metode yang tepat guna dalam mengontrol dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan biokorosi. Biofilm yang merupakan penyebab terbesar terjadinya biokorosi di instalasi pipa minyak yang terbentuk dari lapisan konsorsium mikroba pada permukaan logam pun memiliki struktur sangat kompleks yang sulit ditembus dengan senyawa biosida yang memiliki ukuran makromolekul. Dalam penelitian sebelumnya, telah digunakan biosida sintesis atau kimia untuk merusak integritas biofilm pada pipa minyak bumi. Namun biosida sintesis atau kimia dinilai dapat menghasilkan residu yang lebih beracun dan dapat membahayakan lingkungan. Hal tersebut memicu penelitian berbasis biosida alami yang ramah lingkungan, namun memiliki aktivitas anti-mikroba dan anti-korosi yang memiliki spektrum luas terhadap mikroorganisme penyebab biokorosi. Selain itu juga diperlukan teknologi yang dapat mengantarkan senyawa biosida alami tersebut dengan meningkatkan bioavabilitas dan membuat ukurannya menjadi lebih kecil, sehingga dapat mempenetrasi biofilm hingga ke intinya.
KEMBALI KE ARTIKEL