Virus yang dinamakan kontaminasi spiritual, mulai menyebar dengan cepat ketika kepercayaan terhadap al wasilah mulai hilang.  mabuk dalam  hiruk pikuk, manusia mulai menunjukan eksistensinya, berjebaku dengan waktunya hanya untuk membangun kemudahan untuknya.
Sikap dan kecenderungan menghasilkan tembok dan kaki langit yang mega, mengagah ke langit dengan tatapan kosong. Akibatnya muncul sektarian manusia yang membuat hati sesama semakin menjau, saling curiga dan cenderung renggang pada yang lain. Perubahan itu baru terjadi namun pertumbuhannya cepat dan dampak yang dihasilkan mengakar seperti telah lama terjadi.
Orang tidak lagi menjejaki setapak dan lorong lorong yang menghubungkan dengan sosok yang tua, atau menempuh jalan panjang yang berliku untuk bertemu dengan guru. Sumber ilmu tidak lagi di ambil dari hati guru tulen dan murni. Hati seorang guru sumber pergerakan spiritual, sebagai mana besi yang terasah menjadi magnet ia akan menarik hati yang lain.