Tuan
Kenapa terus saja menyiksa?
Menitipkan rindu lalu hilang
Membawa segenggam rasaku bersamamu
Tuan
Sampai kapan kiranya kau acuh denganku?
Ku tersungkur dalam gulita
Dalam keheningan ku terisak
Memanggil dengan terpatah-patah
Kau singkirkan aku bagai sampah
Tuan
Tidakkah kau cukup puas dengan siksaan ini?
Adakah hukuman lagi yang kau beri?
Tuan
Kasihanilah jiwa ini
Telah sesak dalam luasnya bumi
Telah buta dalam binar mentari
bahkan dalam tawa ku terisak
Tuan
Bicaralah padaku,
Aku rindu suara merdumu.
Tuan
Izin kan ku meminta terakhir kalinya.
Sudahi dinginmu
Ku telah beku, tuan.
Ku telah sehancur ini
Ampuni aku, berhenti
Atau aku kan mati dalam rindu ini.