Di dunia kita saat ini, kita memiliki banyak teknologi keren yang membantu kita tetap terhubung satu sama lain. Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk ngobrol dengan teman dan mencari informasi dengan sangat mudah. Namun terkadang, orang memercayai berita palsu dan khawatir ketinggalan informasi yang terjadi di dunia maya.
  Literasi digital merupakan suatu kemampuan seseorang dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi suatu informasi dengan menggunakan teknologi digital saat ini. Literasi digital memililiki pengaruh yang akan menciptakan masyarakat dengan pola pikir, membangu komunikasi serta pandangan yang kritis dan kreatif terhadap media digital. Masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi berita hoax dan penipuan yang berbasis digital. Dalam membangun budaya literasi digital tentu perlu melibatkan peran masyarakat secara bersama-sama.
  Hal inilah yang membuat pentingya literasi digital diberikan agar masyarakat yang tumbuh di era ini bisa semakin cakap dalam menggunakan media digial terutama media sosial, dan membuat komunikasi lebih bermakna dengan juga menerapkan fenomena Joy of Missing Out (JOMO) yang sudah merasa cukup walau hanya membuka media sosial sebentar. Literasi digital diperlukan agar kegiatan yang menyangkut dengan media digital bisa membawa hal positif untuk penggunannya.
  Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk dapat ikut serta di dunia modern sekarang. Mengingat bahwa saat ini, sangat mudah mendapatkan informasi, karena media digital memudahkan untuk saling berbagi informasi dan saling berkomunikasi satu sama lain. Untuk itulah perlunya literasi digital agar generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital, mempunyai pola pikir yang lebih luas. Karena dalam menggunakan media digital saat ini perlu kemampuan, pemahaman dan pengetahuan dalam menggunakannya.
  Siapapun dapat dengan mudah memanfaatkannya dengan baik, namun ketidakpahaman masyarakat dalam menggunakan media digital terlebih dalam menggunakan media sosial, justru akan bisa berakibat terhadap kehidupan pribadi maupun sosial jika disalahgunakan. Tentunya setiap orang harus bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Dalam hal ini, literasi digital membantu masyarakat agar dapat memproses berbagai informasi dalam bentuk apapun, agar masyarakat dapat menelaah, memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan dengan efektif untuk menciptakan konten-konten yang bermanfaat. Termasuk pula kesadaaran dan berpikir kritis terhadap barbagai dampak positif maupun negatif yang mungkin akan terjadi dalam penggunaan teknologi di kehidupan sehari hari. Jika saat ini generasi muda kurang menguasai literasi digital di era digital saat ini, hal ini akan sangat fatal bagi mereka untuk mencegah konten konten negatif yang ada di teknologi digital dan akan sulit dalam berinteraksi sosial.
  Selain luasnya penyebaran berita hoax yang terjadi saat ini, muncul fenomena baru yaitu FOMO (Fear of Missing Out). FOMO merupakan kecemasan sosial yang merasa takut akan tertinggal terhadap apa yang sedang terjadi. Fenomena ini menyebabkan seseorang melakukan sesuatu yang tidak wajar. Secara umum fenomena FOMO ada karena keinginan yang tidak dapat di kontrol untuk tetap terhubung dengan media sosial.Seseorang yang mengalami FOMO akan merasakan takut ketinggalan berita-berita, trending di media sosial dan merasa cemas jika tidak mengakses media sosial. Jika dilihat sekilas fenomena ini terlihat wajar karena perkembangan teknologi sekarang yang sangat cepat dan banyak masyarakat yang selalu up to date.
  Namun hal ini sangat berbahaya untuk psikologis yang mengalami fenomena FOMO akut. Tentu hal ini akan berdampak buruk karena FOMO akan membuat seseorang cenderung sering membandingkan dirinya dengan orang lain di sosial media. Mungkin seseorang yang tidak up to date di media sosial merasa dikucilkan dari lingkungan sekitranya, sehingga membuatnya memiliki kecenderungan fenomena FOMO agar selalu terhubung dengan orang lain secara online tanpa harus bertatap muka secara langsung. Media sosial tentu telah menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap fenomena FOMO. Karena media sosial menyediakan tempat yang mudah diakses dan pusat orang orang yang selalu update mencari tahu apa yang dilakukan oleh orang lain. Sebelum adanya kemajuan media sosial yang pesat ini, biasanya orang-orang hanya tahu apa yang dilakukan orang lain ketika bersama-sama. Namun sekarang, orang-orang dapat mencari tahu apa saja yang dilakukan oleh orang-orang hanya dengan menggunakan media sosial.
  Seriring dengan perkembangan media sosial yang sangat cepat, ternyata kesehatan mental juga diperlukan dalam menggunakannya. Sering kali di media sosial ditemukan dengan postingan tentang kehidupan seseorang yang bisa membuat tidak percaya diri atau bahasa sekarang menyebutnya dengan insecure serta membandingkan dengan kehidupan kita sendiri. Padahal, semua yang ada di media sosial hanya sebagian kecil dari kehidupan yang tidak diketahui kehidupan yang sebenarnya dialami.
Kesimpulan: Â
Meneerapkan literasi digital untuk hal seperti yang diatas, akan sangat terasa sekali perbedaanya dalam menggunakan sosial media. Literasi digital juga sangat membantu dalam menumbuhkan kecakapan dalam komunikasi antar personal dengan media sosial. menerapkan literasi digital akan membantu meningkatkan kualitas komunikasi yang profesianal terhadap pengguna sosial media lainnya. Walaupun tidak begitu mengenal dengan pengguna media sosial lainnya, jika sudah menerapkan literasi digital komunikasi yang terjalin seperti sudah menjadi teman yang akrab.