di balik bingkai jeruji kenistaan,dengan songsongan pelangi yang melingkar setengah bahu berdiri tegak menantang, betapa heran kurasa saat gumpalan manusia terlihat di sudut kota kecil, kulihat ada yang aneh di sana, tak seperti biasanya,batin ini terus bergumam dengan celotehan yang amat rancu kebenaranya, ada apa gerangan?, pikiran ini memang benar" kehilngan arah. masih pada titik yang sama, sekelumat rantai pertanyaaan terus menjalar dari ujung kaki hingga rambut, mulai kudekati gumpalan itu, perlahan dengan sentilan perasaan penuh kecurigaan serta keingin tahuanku, tampak dari onggokan tulang suci terlihat anak kecil yang kehilangan mata angin, entah apa yang dipikirkan anak itu, ak tah, bhkan tak jelas, kulihat
KEMBALI KE ARTIKEL