Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa di sebuah rumah asri di Jalan Purnawarman Bandung ada sebuah Forum yang terbentuk tahun 2008.
Forum yang dibentuk oleh Ir. Ridwan Kamil, M.UrD, seorang arsitek dan dosen yang sekarang menjabat sebagai Walikota Bandung untuk 4 tahun ke depan.
Forum ini bernama BCCF atau Bandung Creative City Forum.
Seperti kita ketahui, Bandung telah dinobatkan untuk menjadi kota yang mengembangkan ajang ekonomi kreatif se Asia, dan bahkan diarahkan untuk mendunia.
Sudah banyak kegiatan-kegiatan yang menunjang kegiatan ekonomi kreatif dilaksanakan di kota Bandung ini. Misalnya Helarfest, Bandung Creative City dan lain-lain.
Pada tanggal 24 dan 25 Mei 2014 yang baru lalu, ada sebuah pameran yang bernama IMAJINESIA 2014 – Everyone has a Story, yang diselenggarakan di BCCF. Sebuah pameran Portofolio dan Ilustrasi Anak, karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual ITB angkatan tahun 2011.
Portofolio adalah hasil karya seseorang dalam bentuk ringkas yang menggambarkan kemampuan seseorang akan ketrampilan atau ilmu tertentu. Melalui portofolio ini seseorang seperti menawarkan jasa atau kebisaannya kepada publik, misalnya seseorang yang piawai dengan ilustrasi, ilustrasi buku anak, fotografi, video dan lain-lain.
Melalui portofolio seringkali juga publik dapat ‘membaca’ pribadi dan karakter pemilik atau pembuat portfolionya. Misalnya seorang gadis yang rapi dan manis, portofolionya seringkali menampilkan sisi femininnya. Atau sebaliknya, seorang pria lebih cenderung menampilkan karya yang bersih dan sederhana tetapi komunikatif.
Semua orang punya cerita...
Dalam pameran sehari yang mengambil tempat di ruang seluas 5X5 m2 tertata barisan meja-meja yang di atasnya disusun hasil karya para mahasiswa. Pada bidang meja selebar kira-kira 60 cm, seorang mahasiswa diberi ruang untuk memamerkan hasil portofolionya.
Karya-karyanya sebagian besar unik dan kreatif. Tak salah bila pamerannya diselenggarakan di BCCF, sebagai ajang mempromosikan calon-calon pelaku ekonomi kreatif di masa yang akan datang.
Sementara itu di ruang lain, juga seluas 5X5 m2, dipajang hasil karya mahasiswa dalam bentuk lain, yaitu Ilustrasi dan Desain Buku Anak. Tema ilustrasi kali ini adalah Cerita Rakyat Indonesia.
Sebagai anak (pernah anak-anak) Indonesia, siapa yang tak kenal dongeng Timun Mas atau Bawang Merah-Bawang Putih bukan?
Tetapi kali ini cerita rakyat atau dongeng anak-anak tersebut disesuaikan dengan kondisi jaman. Kenapa tidak membuat plesetan tema agar tidak bosan?
Apa salahnya misalnya, Bawang Merah dan Bawang Putih bukan diceritakan sebagai dua bersaudara yang saling cemburu dan bermusuhan. Tetapi dimodifikasi ceritanya menjadi dua bersaudara yang kompak dan bersahabat.
Lalu Timun Mas pun judul ceritanya mengalami pergeseran tema disesuaikan dengan kekinian. Sehingga judulnya pun berganti menjagi Timun Mas(a Kini).
Tiga puluh mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung serta seorang mahasiswa dari Itali, peserta matakuliah Ilustrasi dan Desain Buku Anak selama satu semester berlatih dan bereksperimen mengolah konsep dan wawasan tentang ilustrasi buku anak.
Beberapa studi penciptaan karakter turut menambah kualitas pameran tersebut. Bagaimana pengunjung diinformasikan bahwa penciptaan karakter sangatlah unik. Karena harus juga disertai dengan studi ekspresi dari karakter-karakter tersebut.
Selain itu dipamerkan pula karya kilas balik sejarah beberapa komik atau cerita anak terkenal dari berbagai belahan dunia. Misalnya komik dan cerita anak Barbar si Gajah, The Tale of Peter Rabbit karya Beatrix Potter. Dan yang tak kalah menarik adalah perjalanan panjang Drs. Sujadi, atau lebih dikenal dengan Pak Raden dalam menciptakan karakter dan dongeng boneka Si Unyil.
Setelah melewati dua ruangan yang tertata rapat, pengunjung diarahkan menuju ruangan lain yang memamerkan karya-karya alumni yang juga berupa ilustrasi buku anak.
Semua karya-karya yang dipamerkan, walaupun minim promosi sangatlah menarik. Karya-karya portofolio mengantarkan pemiliknya siap terjun ke dunia industri kreatif yang tidak ada habisnya. Begitu pula dengan beberapa ilustrasi dan desain buku anak, seolah membuka cakrawala dunia anak Indonesia yang penuh imaji, sesuai dengan judul pamerannya IMAJINESIA – Everyone has a Story.
Semua orang punya cerita...