Begundal yang mengaku tuhan ternyata mentalnya cetek dan picisan dan bisa diukur, tak perlu pakai alat pengukur. Kecetekan mental begundal bahlul itu cermin ketakmampuannya dalam segala bidang. Agresi dengan begundal yang mengaku tuhan itu hanya ingin tau sampai sejauh mana dia mampu mengelola kecerdasan dalam mengelola kata kata….ternyata tak mampu bermain cantik dengan bahasa. Saya tertawa…….ternyata segitu saja….dan tak kuat menahan gelora darahnya…semoga tak menjadikan begundal itu naik tensinya.