Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi Satu (Embun)

30 Januari 2021   02:50 Diperbarui: 30 Januari 2021   03:02 172 27
Embun lahir dari malam yang jenuh.
Merangkak menjumpai subuh.
Hingga kawanan burung datang dan meminumnya di pagi hari.
Sebagian jatuh di atas rumput dan kita memetiknya dengan jari.

Suatu hari menjelang pagi kamu bertanya kenapa embun hari ini tak ada. Apakah malam telah mandul dan tak lagi melahirkan embun.
Dengan tenang, setengah mabuk aku menjawab.
Bukankah embun telah menjadi air matamu semalam?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun