Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Resahku, Tuhan

25 Februari 2014   20:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 20 0
Tengok aku Tuhan ke dalam.
Hatiku hangus dan berbau busuk.
Tak tahu lagi aku kiblatMu.
Semua terasa semu.

Satu persatu waktu berlalu.
Angin bertiup dari arah tak tentu.
Menyeret kegamanganku di bumi yang semakin penuh.
Oleh orang-orang yang bersujud menipuMu.

Hamba gundah, hamba terpasung dunia semata.
Hamba khilaf, hamba di perbudak nafsu lencana.
Maka tunjukanlah hamba pada kiblatMu yang hakiki.
Bukan kiblat orang-orang yang di penuhi nafsu dan dengki.

Aku merendah kepadaMu, menyalakan api kecintaan.
Bukan karena harta dan tahta melainkan aku rindu dan cinta kepadaMu semata.                                                     Raga dan Jiwaku milik Mu sepenuhnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun