Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

tiba-tiba badai

13 April 2011   13:18 Diperbarui: 6 Juli 2015   10:11 54 0
sebatang pohon mangga, merasa tua dan hendak menemui ajalnya. tapi di
belakang rumah ibu, anak-anak dengan riang mengerat kulit kayu. – “jika
ku perih, anak - anak pasti bermimpi seakan sedih.” merasa hampir
tiada, pohon itu pun menangis lirih. mengharap sungai hutan
menghanyutinya hingga ke ujung malam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun