Mampu memudahkan hal tersulit
Kemudian jiwa-jiwa menunduk patuh
Entahlah dari mana dia hadir
Bagai makhluk terbuat dari cahaya
Itulah wujudnya saat mengumbar kata
Namun cahaya itu terlahir dari api
Tunggulah sampai api itu membakarmu
Aku dan kamu adalah sebuah kendaraan
Akan tetapi aku bukan kendaraan miliknya
Lantas bagaimana dengan dirimu?
Sudahlah, itu sudah terlewati
Kini mari kita nikmati saja semuanya
Lalu muntahkan apa yang tidak kita suka
Dan mulailah dengan berfilosofi
Bila tidak mencegah mari kita mengobati
Kerusakan terjadi begitu banyak
Dasyatnya warta terasa perih menyiksa
Dia pasti akan memberi penawarnya
Namun sebelum itu dia menebarkan racunnya
Beliau berharap menjadi pahlawan
Maka dia menabur huru-hara
Manusia di lingkarannya pun tersiksa
Beliau pun menyudahi permainannya
Datanglah beliau seolah juru selamat si jelata
Mereka yang membenci akan berbalik mencinta
Kemudian dengan kebutaan tulus memuja-muja
Menggilai dia tanpa ilmu di dalamnya
Dusta itu terjaga dengan sangat tertata
Dan sangat jarang kesadaran menghinggapi manusia
Beliau gencar memainkan wayangnya
Tipu daya adalah sihir terampuhnya
Bersama dalihnya kehancuran sempurna tercipta
Beliaulah sang penabur huru-hara
Yang sengaja memberi ragam masalah serta luka
Agar beliau pula yang nampak sanggup mengobatinya