Gembeng. Mendadak satu kata itu terlintas di ingatan saya. Â Gegara seorang pria yang dulu pemaki mendadak menumpahkan air matanya di depan majelis sidang. Tapi tunggu, jangan buru-buru nge-bully ya. Saya tidak ada urusan dengan air mata itu. Saya hanya terkenang dengan filosofi "Ojo Gembeng" yang ditanamkan Papi saya.
KEMBALI KE ARTIKEL