Mohon tunggu...
KOMENTAR
Parenting Pilihan

Lindungilah Anakmu dari Prostitusi dan Narkoba

30 April 2024   13:46 Diperbarui: 30 April 2024   13:54 368 12
Lindungilah Anakmu Dari Prostitusi Dan Narkoba

Oleh Handra Deddy Hasan

Semua orang mendambakan "home sweet home", yang bukan hanya berupa slogan tergantung ajeg di kamar, tetapi yang benar-benar home sweet home.

Maksud ungkapan home sweet home dalam bahasa Inggeris adalah rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga merupakan tempat di mana seseorang merasa aman, nyaman, dan dicintai.

Anak yang mempunyai posisi paling lemah dan rentan dalam struktur penghuni rumah sangat mendambakan "Home sweet home".

Mereka menginkan rasa kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan ketika  kembali ke rumah setelah berada di luar,  sepulang dari sekolah atau pulang dari bermain bersama teman-temannya sepanjang hari.

Dalam praktiknya di masyarakat banyak anak yang tidak merasakan home sweet home di rumahnya sendiri.

Kadang-kadang mereka dihadapkan dengan konflik antara orang tua karena perselisihan dimana orang tuanya berantem setiap saat.


Tidak jarang juga konflik orang tua dibarengi dengan kekerasan dalam rumah tangga yang bahkan merembet menjadikan anak sebagai korban.

Kerap juga terjadi anak tidak hanya mengalami kekerasan fisik, emosional, bahkan jadi korban pelecehan seksual di rumah, sehingga rumah akan menjadi tempat yang tidak aman dan tidak nyaman lagi.

Banyak kondisi yang bisa terjadi dimana harapan home sweet home bagi anak menjadi menjauh dari harapan.

Anak akan merasa diabaikan jika tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Begitu juga hal-hal yang tidak begitu kelihatan dan sepele dapat membuat anak merasa tidak aman dan nyaman di rumah.

Misalnya, jika tidak ada aturan yang jelas atau konsistensi dalam mendisiplinkan anak.

Orang tua marah-marah tidak kejuntrungan, tidak kenal waktu.

Hal tersebut biasanya dipicu dalam rumah tangga yang ekonominya tidak stabil.

Ibu menuntut uang belanja yang selalu kurang untuk mengelola rumah tangga, sementara si Bapak kerja serabutan yang tidak jelas penghasilannya datang darimana.

Lingkungan rumah yang kotor dan berantakan, atau tidak sehat juga dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak aman.

Pada saat kita berada dalam zaman revolusi informasi, banjir informasi dimana-mana bersumber dari maraknya media sosial juga bisa membuat individu-individu dalam keluarga khususnya antara anak dan orang tua mempunyai perbedaan nilai.

Perbedaan nilai, minat, atau cara pandang antara anak dan orang tua juga akan menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan di rumah.

Menurut Pelaksana Tugas Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Lia Latifah, banyak anak yang terjerumus dalam dunia prostitusi dan narkoba diawali dari ketidak nyamanan di rumah.

Lia memberikan contoh kasus tewasnya FA (16) karena dicekoki narkoba oleh pelanggannya di Jakarta Selatan.

FA tergiur ajakan temannya AP (16) yang menawarinya pekerjaan "melayani" pelanggan dengan upah Rp 1,5 juta.

Setiba di hotel FA dicekoki ekstasi dan sabu, sehingga membuatnya kehilangan nyawa karena over dosis, sementara temannya AP pingsan.

Menurut Lia, di beberapa daerah seperti Bekasi dan Garut Jawa Barat, ada kasus berulang anak menjadi korban prostitusi dan dicekoki narkoba (Kompas, Senin 29 April 2024)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun