Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Ketika Jurgen Klopp Sukses Membawa Liverpool Kembali Berjaya

9 Januari 2024   14:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:39 686 3

Liverpool Football Club adalah sebuah klub sepakbola profesional asal Inggris yang berbasis di kota Liverpool dan didirikan pada tahun 1892. Liverpool merupakan salah satu klub terbaik di Inggris dan juga di Dunia, dengan berbagai trofi yang telah diraihnya. Namun sejak era Premier League yang dimulai pada tahun 1992/1993, Liverpool selalu kesulitan menjadi juara. Tercatat terakhir kali Liverpool menjuarai liga Inggris ialah pada musim 1989/1990 kompetisi teratas di Inggris saat itu masih bernama First Division.

            Tetapi pada akhirnya penantian panjang selama 30 tahun itu membuahkan hasil, pada musim 2019/2020 Liverpool keluar sebagai juara liga Inggris mengungguli Manchester City di peringkat 2 dengan selisih 18 poin.

Jurgen Klopp-lah yang telah berhasil memutus puasa gelar milik Liverpool. Pelatih berkebangsaan Jerman tersebut ditunjuk menjadi pelatih Liverpool pada tahun 2015 menggantikan Brendan Rodgers yang dipecat menyusul hasil buruk yang dialami Liverpool. Langkah demi langkah dilakukan Jurgen Klopp dalam membangun Liverpool, mulai dari merekrut asisten dan staff kepercayaannya, menetukan gaya bermain, merekrut pemain yang dibutuhkan dan lain-lain.

Di musim perdananya, Jurgen Klopp berhasil membawa Liverpool menuju dua final kompetisi, yaitu Europa League dan EFL Cup. Tentu itu adalah sebuah hasil yang luar biasa untuk Liverpool, karena di kompetisi liga Inggris Jurgen Klopp hanya mampu membawa Liverpool finis di peringkat 8.

            Musim demi musim telah dilewati Jurgen Klopp hingga akhirnya di musim ke-empatnya, ia akhirnya berhasil membawa Liverpool menjadi juara Champions League mengalahkan klub sesama Inggris yakni Tottenham Hotspurs. Setelah pada musim sebelumnya mereka gagal meraih juara karena dikalahkan oleh Real Madrid. Trofi perdana Jurgen Klopp di Liverpool ini menjadi pelecut untuk meraih trofi-trofi yang lainnya, yakni Super Cup, Piala Dunia Antar Klub, EFL Cup, FA Cup hingga Premier League.

             Jurgen Klopp berhasil menyembuhkan Liverpool yang sedang "sakit" menjadi sehat dan normal seperti seharusnya. Seperti yang dikatakannya saat konferensi pers pertama kali sebagai pelatih Liverpool, Jurgen Klopp dalam pidatonya menyampaikan bahwa ‘’in four years we would have won one title” (dalam empat tahun kami akan memenangkan satu gelar). Apa yang diucapkan Klopp dalam konferensi pers tersebut menjadi kenyataan. Janjinya mempersembahkan trofi untuk Liverpool telah tuntas ketika dia mengantarkan Liverpool meraih gelar Champions League musim 2018/2019.

Tentunya kesuksesan Jurgen Klopp di Liverpool ini bukan tanpa alasan. Menurut penulis, berikut ini adalah beberapa kunci kesuksesan Jurgen Klopp mengembalikan kejayaan Liverpool:

  • Rencana Jangka Panjang Yang Masuk Akal

     Di awal penunjukannya, Jurgen Klopp mendapat dukungan penuh dari pemilik Liverpool. Hal itu dibuktikan saat awal penunjukkan, Klopp diberi ikatan kontrak selama tiga tahun. "When you have an individual of Jurgen’s quality in the building, it makes perfect sense to secure that person for the long term." (Ketika Anda memiliki individu dengan kualitas seperti Jurgen di tim, maka sangat masuk akal untuk mengamankan orang tersebut dalam jangka Panjang). Kutipan di atas muncul dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh pemilik utama John W. Henry, ketua Tom Werner dan presiden Fenway Sports Group Mike Gordon setelah Klopp menandatangani kontrak barunya pada Juli 2016. The Reds (julukan Liverpool) telah mengikat bos Jerman mereka dengan kontrak enam tahun, sembilan bulan setelah kedatangannya di Anfield. Klopp mengatakan sangat terhormat dengan kontrak barunya tersebut. Jajaran pemilik klub dan Klopp juga telah berkomitmen untuk membangun dan mengawasi seluruh infrastruktur sepak bola di klub.

  • Membangun Tim Secara Bertahap

     Sejak kedatangannya di Liverpool pada tahun 2015, Jurgen Klopp tidak langsung merombak besar-besaran skuad Liverpool melainkan secara bertahap. Selain karena hanya diberikan dana transfer yang tidak begitu banyak oleh FSG selaku pemilik Liverpool, Jurgen Klopp juga bukan tipikal pelatih yang jor-joran dalam membeli pemain. Ia selalu menikmati setiap prosesnya, itu terbukti pada musim 2016 saat Liverpool ingin menambah daya gedor mereka membeli Sadio Mane dari Southampton. Lalu membeli Mohamed Salah dari As Roma pada musim 2017. Hingga menjadikannya salah satu trio paling subur dalam mencetak gol yang kita kenal sebagai trio FirManSah (Firmino, Mane, Salah) pada musim 2018. Lalu kemudian memperkuat lini tengah dengan mendatangkan pemain seperti Georginio Wijnaldum dari klub Newcastle United, Naby Keita dari klub Jerman RB Leipzig, Fabinho dari klub Prancis As Monaco dan Xherdan Shaqiri dari Stoke City. Hingga pemain lini belakang seperti Andrew Robertson dari klub Hull City dan Joel Matip dari klub Jerman Schalke 04. Nama-nama tersebut menjadi pakem dari taktik yang diterapkan Klopp selama melatih Liverpool

  • Kebijakan Transfer Yang Sesuai Kebutuhan

     Liverpool adalah klub dengan metode moneyball, yaitu jika mereka ingin membeli pemain yang diinginkan maka harus ada pemain yang dilepas. Jurgen Klopp menyadari akan hal itu, seperti pada musim 2018 saat itu Liverpool merupakan salah satu klub tersubur baik di liga Inggris maupun di Champions League. Tajamnya trio lini depan Firmino, Mane, Salah itu justru berbanding terbalik dengan lini belakang mereka yang sangat rapuh. Lini belakang Liverpool pada saat itu mudah sekali dibobol oleh lawan, yang disebabkan oleh blunder para bek Liverpool. Oleh sebab itu Klopp membutuhkan dana transfer untuk membeli pemain diposisi bek, namun sebelum membeli pemain tersebut, Liverpool harus menjual terlebih dahulu pemain yang tidak dibutuhkan. Pada saat itu justru Liverpool menjual pemain pentingnya yakni, Philippe Coutinho. Tentunya bukan tanpa sebab menjual Philippe Coutinho, saat itu sang pemain memang ingin hengkang dari Liverpool, dan ingin bergabung dengan klub asal Spanyol yakni Barcelona. Setelah berpikir panjang Liverpool pun mengabulkan keinginan Coutinho untuk pindah, meski Jurgen Klopp sempat meyakinkan Coutinho untuk tetap bertahan di Liverpool.  Akhirnya uang transfer dari penjualan Philippe Coutinho ke Barcelona digunakan oleh Klopp untuk memperkuat lini pertahanan Liverpool, dengan mendatangkan Virgil van Dijk dari Southampton dan juga seorang kiper Alisson Becker dari As Roma. Dengan kehadiran Virgil van Dijk dan Alisson Becker langsung mengubah kekuatan Liverpool di lini belakang menjadi lebih solid. Kebijakan transfer Liverpool tersebut patut diacungi jempol, melepas pemain yang sudah tidak betah di klub untuk menambal kekurangan di setiap posisinya.

  • Merekrut Staff Kepercayaan

     Kesuksesan Jurgen Klopp tidak lepas dari beberapa orang kepercayaannya. Ketika ia pertama kali tiba di Anfield, Klopp mengajak dua orang staff kepercayaannya yakni, Zeljko Buvac dan Peter Krawietz. Keduanya telah bekerja sama dengan Jurgen Klopp dari tahun 2001 saat menangani klub Jerman, Mainz 05. Mereka berhasil membawa klub Mainz promosi ke Liga utama Jerman atau disebut Bundesliga. Saat Klopp pindah ke klub Jerman lainnya, yakni Borussia Dortmund, Zeljko Buvac dan Peter Krawietz ikut menyertai. Ketiganya ini bagaikan sebuah paket ke mana pun dia pergi selalu bersama. Pada tanggal 8 Oktober 2015, Jurgen Klopp diresmikan menjadi pelatih Liverpool. Seperti biasa kemana pun Klopp berlabuh, dia selalu membawa dua orang kepercayaannya Zeljko Buvac dan Peter Krawietz, mereka mengikuti jejak Klopp berlabuh ke Liverpool. Namun sangat disayangkan hubungan Buvac selama 17 tahun dengan Klopp berakhir secara tiba-tiba pada bulan April 2018, hal ini mengarah pada kebijakan baru dalam pengaturan strategi kepelatihan di Liverpool. Atas ketidakcocokan ini lah yang membuat kerjasama Klopp dan Buvac harus berakhir. Peran Buvac terseubut digantikan dengan Pep Ljinders yang sebelumnya melatih akademi Liverpool U-18 dan akan berkolaborasi bersama Krawietz.

  • Kepercayaan Terhadap Para Pemainnya

     Butuh beberapa waktu bagi Klopp untuk mendapatkan pemain yang dibutuhkan untuk menjalankan filosofinya. Dia sangat menyadari keterampilan dan kekuatan pemainnya, Klopp tahu apa yang perlu dia lakukan untuk mendapatkan yang terbaik dari para pemainnya. Karakter kuat Klopp yang mampu menguasai penuh ruang ganti Liverpool dan selalu menjadi tameng untuk para pemainnya ketika mendapat kritikan, itulah yang membuatnya menjadi dihormati oleh pemain-pemainnya. Nyaris tidak ada cerita konflik antara Klopp dengan pemainnya sepanjang ia bertugas di Liverpool sejauh ini, pemain seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah yang merupakan rival di negaranya masing-masing pun berhasil ditaklukkan oleh Klopp. Jurgen Klopp sendiri mengibaratkan filosofinya melatihnya dengan para pemain sebagai seorang ayah dan anak. Klopp mengungkapkan bahwa tujuannya mengambil peran ayah adalah agar lebih dekat dengan para pemainnya. Keterbukaan dan kejujuran menjadi kunci Klopp dalam melakukan pendekatan ini.

Hingga pada saat ini pun musim 2023/2024 Klopp sedang kembali membangun skuadnya, atau lebih tepatnya meregenerasi lini tengah Liverpool. Nama-nama seperti Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, Wataru Endo, Ryan Gravenberch didatangkan. Setelah pada musim sebelumnya melakukan regenerasi pada lini depan mereka, seperti Luis Diaz, Darwin Nunez, dan Cody Gakpo yang berhasil didatangkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun