Awalnya, semua tampak sangat menyenangkan. Kami duduk di sekitar meja panjang dengan kain putih yang terentang di atasnya. Di depan kami, ada berbagai cetakan dengan pola-pola indah yang akan kami terapkan pada kain. Seniman mentor kami dengan sabar menjelaskan prosesnya, mulai dari memilih warna, mencairkan malam, hingga menerapkan pola pada kain.
Kami pun mulai bekerja. Memencetkan canting ke dalam lilin panas dan kemudian mengaplikasikannya pada kain dengan presisi adalah tugas yang tidak mudah. Awalnya, kami merasa penuh semangat, tetapi seiring berjalannya waktu, kami menyadari betapa melelahkannya pekerjaan ini. Memegang canting dengan stabilitas dan menyesuaikan tekanan untuk menghasilkan garis yang rapi memerlukan latihan dan kesabaran yang luar biasa.
Saat tangan dan pergelangan kami mulai lelah, seniman mentor kami memberikan semangat. Ia mengatakan bahwa membatik adalah seni yang mengajarkan kita kesabaran, ketekunan, dan detail. Setiap garis yang dibuat memiliki makna dan keunikan, dan itulah yang membuatnya begitu istimewa.
Waktu berjalan dengan cepat, dan meskipun kami merasa lelah, kami merasa bangga dengan hasil kerja keras kami. Kain-kain kami diwarnai dengan pola yang kita buat sendiri, yang menceritakan cerita unik kami. Kami merasa telah menciptakan sesuatu yang indah dan berharga.
Ketika kami menyelesaikan workshop, kami diberi kesempatan untuk mengagumi karya masing-masing. Meskipun melelahkan, pengalaman membatik ini sangat memuaskan. Kami belajar bahwa seni membatik tidak hanya tentang menciptakan karya seni yang indah, tetapi juga tentang menghargai proses, dedikasi, dan kebersamaan. Ini adalah pengalaman yang kami kenang selamanya, dan kami merasa lebih menghargai seni batik dan para seniman yang menjadikannya warisan budaya yang  berharga.