Maret di Temanggung adalah awal dari jejak petani untuk meneruskan masa kejayaan peninggalan warisan nenek moyang yaitu tembakau, tanaman yang hingga kini tetap eksis di hati pemirsanya kini mulai menampakkan aura keganjilannya. Adalah tak lain dan tak bukan faktor sang alampun yang seolah menjadi musuh besar semua gladiator pembawa cangkul, mereka hanya bisa pasrah menghadapi sang anomali yang berdampak begitu kejamnya untuk tanaman tembakau. Selain berpengaruh pada masa tumbuh tetapi perubahan musim juga mengakibatkan produksi tembakau kacau, ada terik matahari secuil saja mereka langsung berbirit – birit menjemur semua rajangannya.