Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Plastik Untuk Pulsa

1 Maret 2012   06:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:42 133 0
Sekian lama saya nggak pernah nulis di sini, akhirnya saya kembali lagi dengan cerita unik dari sebuah desa.. cerita kali ini adalah tentang hal yang berhubungan dengan pulsa dan saya beri judul "Plastik Untuk  Pulsa".

Begini ceritanya :

Seorang bapak yang berumur lebih dari setengah abad resmi dilantik menjadi kepala desa di desa tersebut. Masyarakat memilih beliau karena beliau merupakan sosok yang patut dicontoh oleh semua orang. Contohnya, beliau tidak pernah mau melakukan korupsi meskipun dalam jumlah sedikit. Beliau juga seorang yang taat beragama. Meskipun dia seorang pejabat penting di desa tersebut, tetapi beliau berbeda dengan para kades kebanyakan. Dalam hal komunikasi misalnya. Beliau tidak membawa handphone sendiri, padahal tugasnya sebagai Kades sangat penting, ia harus berhubungan dengan semua perangkat desa dan kadus, juga dengan camat. Namun, karena beliau tidak paham dengan kecanggihan teknologi, akhirnya beliau memberikan amanat kepada sekretarisnya yang memiliki HP. Ia memberikan amanat jika ada sesuatu yang penting dari atau untuk desa tersebut langsung mengabari dia lewat sekretaris tersebut.

Pada suatu ketika, sang sekdes mendatangi rumah pak Kades.

Kades : "Ana kabar apa, Pak?" (ada kabar apa, Pak?)

Sekdes : "Mboten wonten kabar apa-apa, Pak Kades. Niki kula mriki badhe nyuwun arta kagem mundhut pulsa. Sakmenika pulsanipun sampun telas." (Tidak ada kabar apa2, Pak. Saya ke sini mau minta uang untuk beli pulsa. Pulsanya sudah habis).

Kades : "Pulsa?" (sambil berpikir apa itu pulsa)

Sekdes : "Inggih, Pulsa, Pak. Kagem ngisi Handphone." (Iya. Pulsa, Pak. Buat isi handphone=maksudnya ngisi pulsa).

Kades : "Yo.. yo.." (iya.. iya..)

Pak Kades pun masuk rumah dan kembali lagi ke ruang tamu sambil membawa selembar uang lalu diberikan pada pak Sekdes.

Sekdes : "Matur nuwun, Pak. Kula langsung pamit badhe ten kecamatan mundhut pulsa riyin." (Terima kasih, Pak. Saya langsung pamitan, mau ke kecamatan untuk beli pulsa dulu).

Pak Kades : Yo.. yo.. Tapi sek.. sek.. Aku tak neng mburi sik. (Ya.. ya.. tapi tunggu dulu, aku tak ke belakang dulu).

Sekdes : (demi menghargai pak Kades, akhirnya beliau mau menunggu).

Pak Kades pun kembali dari belakang sambil membawa sebuah plastik kresek. Plastik kresek itulah langsung diberikan kepada Sekdes.

Pak Kades : "Ini plastiknya, buat wadah pulsanya."

"Gerrr..." tawa seisi keluarga Pak Kades, yang kala itu melihat kejadian tersebut.

"O alah, Mbah. Yang namanya Pulsa itu nanti langsung masuk ke HP-nya, nggak perlu dimasukkan ke plastik segala. Makan'e Mbah, mbok punya HP sendiri," seloroh salah seorang cucunya.

Mari tertawa hahahaha :D

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun