Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Humor dekade 70-an

1 September 2011   15:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 627 0
Ada beberapa cerita humor yang diambil dari kisah nyata orang2 di tahun 70-an..

HUMOR 1:

NGOMONG SENDIRI

Pakdhe saya saat itu umurnya kira2 16 tahunan. Ia termasuk jenis pakdhe yang sayang sama adiknya. Apapun yang diminta oleh adik2nya, pasti ia turuti, maklum adik2nya perempuan semua, sehingga ia punya kewajiban melindungi adik2nya dari sengatan orang2 jahat. Buktinya, setiap pagi ia mengantar adiknya ke sekolah dengan sepeda kumbangnya, baru setelah itu ia berangkat ke sekolahnya sendiri.

Suatu hari, ada kejadian yang nggak seperti biasanya. Si adik ini meraung2 nggak ketulungan. Nenek saya pun tergopoh2 menghampiri adiknya.

Nenek : Ana apa? (ada apa)

Tante : Aku ditinggal mas Kholis.

Nenek : Lah mas Kholis neng ndi? (Lah mas Kholis dimana?)

Tante : Mas Kholis wis mangkat, aku durung mbonceng wis ditinggal dhisik. (Mas Kholis sudah berangkat, aku belum bonceng sudah ditinggal duluan).

Nenek: Yo wis meneng. Mengko yo dheweke sadar terus bali maneh methuk kowe. (Ya sudah diam. Nanti kalau dia sadar, dia balik lagi jemput kamu)

20 menit kemudian, ia balik ke rumah.

Pakdhe : Pantesan saja tadi aku di jalan diketawain banyak orang, ternyata kamu belum bonceng aku tho?

Nenek : Lha piye tho? Kok isa-isane diguyu wong akeh? Wis ndhang diterke adikmu iki ben ra telat. (Gimana sih, kok bisa2nya diketawain banyak orang? Sudah, cepat antarkan adikmu ini biar nggak telat)

Pakdhe : Sepanjang perjalanan tadi aku ngomong sendiri, Bu. Banyak orang senyam-senyum sambil ngelihatin aku, nggak tahunya dia nggak ada di boncengan. Sepanjang jalan balik ke rumah, aku cari2 dia, ternyata dia masih di rumah tho. Untunglah... Ya sudah, kita berangkat yuk, Dik.

Tante saya hanya manyun.

Amanat: Saking sayangnya sama adiknya asal jangan sampai menjadi sebuah bencana.

Humor 2

SAMPLE DAGANG KERUPUK

Masih soal tante saya. Tante saya orangnya ngeyel sekali. Dia termasuk orang yang nggak mau sekolah kalau disuruh sekolah dan nggak mau libur kalau pas liburan sekolah (tentunya ini sudah aneh sekali).

Suatu hari, pagi2 buta tante saya dibangunkan oleh nenek.

Nenek : Bangun! Bangun! Saatnya sekolah!

Tante saya langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

Nenek : (suara keras) Piye tho? Digugah kok ra gelem tangi! (Gimana sih, sudah dibangunkan nggak mau bangun!)

Tante saya tetap tak bergeming.

Tak berapa lama, Pakdhe saya datang menghampiri nenek saya.

Pakdhe : Ada apa, Bu?

Nenek : Iki lho Alia, digugah ra tangi2 (Ini lho Alia, dibangunkan nggak bangun2)

Pakdhe memberikan kode lewat kedipan mata ke hadapan nenek.

Pakdhe : Alia.. Alia.. Yen kowe rak tangi2, rak sekolah, suk meh dadi apa? (Alia.. Alia.. kalo kamu ngga bangun2, nggak sekolah, besok mau jadi apa?)

Alia langsung membuka tabir selimutnya.

Alia : Ya terserah aku tow, ya.

Pakdhe : Ya sudah, jadi pedagang krupuk aja.

Alia : OK. Siapa takut?

Pakdhe : Memang sudah tahu gimana caranya pedagang kerupuk nawarin dagangannya?

Alia : (menganggukkan kepala)

Pakdhe : Piye? Aku mau denger.

Alia : Kerupuk.. Ker--upuk.. Enak, Murah, Renyah...!!!

Pakdhe dan Nenek tertawa, sementara Alia tidak tahu malu.. :D

Amanat: Jangan pernah ragu dengan pilihanmu, karena terkadang pilihanmu akan membuatmu sukses di masa depan!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun