Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sumur Tua, Pohon Kandis dan Malam Ganjil

27 Agustus 2011   01:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26 131 0

Sejak kemarau, tak ada lagi yang melangkah ke sana. Sumur di pinggir kampung yang kini kering. Sejak panas memanggang, debu mengabut, hinggap di daunan dan ranting pohon di sisi sumur tua. Sejak itu pula, tak ada pagi berembun yang dipenuhi celotehan bocah. Atau suara-suara hingar ibu-ibu yang membanting kain kasar di bebatuannya yang kokoh. Pohon kandis sebesar pelukanorang dewasa itu juga hanya menyisakan sedikit daun di atasnya. Tak ada buah yang biasanya tampak ranum sebagai pelengkap sayur asam, oleh-oleh istimewa dari sumur tua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun