Ketika manusia ditanya, apa tujuan mereka mulai dari lahir sebagai makhluk yang hidup bernyawa hingga meninggal? Kata bahagia sering menjadi jawab atas pertanyaan tersebut. Namun disetiap individunya, kata bahagia memiliki makna yang dinamis dan universal. Bisa saja makna bahagia yang dimiliki oleh seorang ayah, belum tentu selaras dengan apa yang dimaknai oleh seorang anak. Namun jika dikaji bertasarkan etimologisnya, bahagia adalah perasaan tentram, nyaman, dan bertolak belakang dengan definisi yang dimiliki oleh kesengsaraan. Selain itu, bahagia juga sering kali dikaitkan dengan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dan rasa syukur tersebut, diharapkan dapat memberikan suatu kecukupan hidup yang tentram juga nyaman. Namun bagaimana jika yang menjadi alasan dari kebahagiaan itu sendiri bukanlah dari sang Pencipta?
KEMBALI KE ARTIKEL