Sabar dalam arti ini adalah bukan berarti pasif ketika menghadapi provokasi dari pihak lawan. Rasulullah percaya bahwasannya sabar merupakan alat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang besar akan membutuhkan kapasitas kesabaran yang besar juga. Seorang diplomat juga harus memiliki satu tujuan yang harus dia capai. Proses menunggu waktu adalah karakteristik diplomat. Seorang diplomat juga harus dapat mengendalikan dirinya. Ketidaksabaran dalam menghadapi orang lain adalah faktor berakhirnya negosiasi. Dan hendaklah kita memiliki sifat sabar seperti apa yang dituliskan dalam firman Allah Surat At-Tuur ayat 48 yang artinya:
KEMBALI KE ARTIKEL