Banyumanik, Semarang (25/12) - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama hampir 2 tahun dan telah melanda berbagai sektor usaha di kota dan daerah atau desa. Keterbatasan akses atau aktivitas ke beberapa lokasi di dalam dan di luar kawasan, mengakibatkan pendapatan berkurang atau bahkan keberlanjutan usaha tidak mencukupi. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah kawasan atau desa yang sedang dikembangkan pariwisatanya. Beberapa contohnya adalah wilayah laut atau desa, industri kreatif, industri rumahan, kuliner, dll. Â Selain itu, pandemi telah menciptakan kebiasaan baru di masyarakat, seperti semakin mengandalkan teknologi untuk meminimalisir kontak fisik, dan selektif memilih tempat kegiatan di luar rumah atau tempat tinggal. Tidak bisa dipungkiri hampir keseharian kita tidak terlepas dari penggunaan internet, mulai dari kegiatan belajar, berdagang, bekerja, kesehatan dan lain sebagainya. Melihat tantangan yang muncul di masa pandemi ini, Exovillage yang bekerja sama dengan UNDIP lahir sebagai perusahaan start-up yang menyediakan wadah bagi kawasan wisata atau desa untuk memamerkan dan memasarkan potensinya dalam bentuk KKN Tematik. Mengambil tema yaitu "Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDGs" dan mengajak kami, para mahasiswa peserta KKN-T, untuk memetakan dan mengekspose potensi wisata atau budaya di domisili masing-masing. Waktu pelaksanaan ini sudah melalui pertimbangan yaitu melihat bahwa kegiatan perkuliahan yang sepenuhnya masih dilaksanakan secara daring dan juga banyak mahasiswa yang pulang ke rumah atau kampungnya masing-masing
KEMBALI KE ARTIKEL