Penulis  : Dra. Hj. Durrah Baraja, SH, M. Hum
Penerbit : Balqis Queen
Entah mengapa setelah melihat-lihat katalog, Judul buku ini berhasil menarik perhatian  saya yang kala itu masih duduk di kelas 6 SD. Judulnya yang membuat rasa penasaran saya semakin membuncah, menuntun tangan Ummi untuk menuliskannya di daftar pemesanan.
 Ketika paket buku kami datang, saya pun dengan tidak sabar segera merobek plastik pembungkus. Mungkin buku ini  tidak begitu  menarik bagi anak-anak seusia saya untuk dibaca. Ditambah lagi dengan desain sampulnya yang seolah-olah mengisyaratkan bacaannya berat dan tidak mudah dipahami oleh anak-anak. Meskipun kenyataannya tidak begitu. Wujud buku yang selama ini saya bayangkan berukuran besar dan tebal, ternyata hanya memiliki 94 halaman dan berukuran mungil. Buku dengan judul Kejujuran Iblis Kepada Rasulullah Saw  ini ditulis oleh Dra. Hj. Durrah Barajah, SH, M. Hum, seorang penulis  muslimah berpendidikan dari Pekalongan yang juga seorang da'iyah. Dalam buku ini, sebelum memasuki cerita hadis yang berbentuk dialog antara Rasulullah Saw dengan iblis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal Ra, penulis terlebih dahulu menyajikan sebuah ayat yang menerangkan langkah-langkah syaitan. Selanjutnya, penulis mulai menuliskan dialog antara Rasulullah dan iblis berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muadz dengan bahasa yang lugas dan gamblang dengan menambahkan beberapa dalil dari Alquran.
 Cerita ini dimulai dengan seruan iblis dari luar rumah sahabat Anshar yang kala itu Rasulullah berada didalamnya. Singkat cerita, iblis yang kedatangannya diperintahkan oleh Allah itu akhirnya dipersilakan masuk. Lalu,  Rasulullah memulai dialog dengan bertanya, "Wahai iblis, jika kamu jujur kepadaku, beritahukanlah kepadaku, siapakah orang yang paling kamu benci?". Dialog antara makhluk paling mulia dan yang terlaknat itu pun berlanjut lama dengan lontaran pertanyaan-pertanyaan Rasulullah tentang tipu muslihat, godaan, dan tipu daya iblis terhadap bani Adam dijawab iblis dengan kejujuran yang  terpaksa.  Dialog panjang itu juga diselingi dengan kisah pendeta yang beribadah selama 70 tahun. Di akhir bab, tak lupa penulis memberikan beberapa wejangan kepada pembaca terkait tipu daya iblis agar kita lebih berhati-hati disertai dengan doa-doa untuk membentengi diri kita dari syaitan yang terkutuk. Buku  best seller ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca oleh mereka yang ingin lebih banyak mengetahui hakikat iblis, juga untuk para orangtua yang ingin mengarahkan anak-anak mereka dengan kisah dari sang tauladan umat.