Jam lima pagi. Suasana ruang tunggu bandara Incheon masih tampak lengang. Seorang lelaki bertopi tengah menguap sembari melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Saat orang lain larut dalam mimpi indahnya di peraduan yang nyaman, ia sudah dihadapkan pada sebuah kegiatan yang membosankan—menunggu.
KEMBALI KE ARTIKEL