Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tulis Aja yang Kita Lihat

4 Mei 2011   18:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 240 3
  1. Tekad yang kurang kuat alias ogah-ogahan. Yah gimana mau bisa nulis kalo punya semboyan: "Hidup itu bukan cuma nulis. Banyak hal untuk mengisi hidup, makan, minum, tidur, ngerumpi dll". Maka perkuat tekad untuk menulis, karena dengan menulis kita bisa mengenal banyak orang dan dunia. Nah loh... bukankah itu kalo membaca? Benar sekali, kita bisa mengenal banyak hal dengan membaca. Tapi jika kita punya tekad kuat untuk menulis, maka kita kudu banyak membaca!
  2. Miskin Kepercayaan Diri. Perasaan minder, kuatir hasil tulisan nanti jelek lalu dihujani cemoohan merupakan monster yang amat menakutkan dan bisa membunuh hasrat menulis. Mau nanti hasilnya bagus atau jelek, cuek aja lage... Lagian siapa sih yang begitu menulis langsung disanjung sana-sini? Ingat, dalam berkarya apa pun berlaku evolusi. Dari amburadul menjadi terstruktur. Dari jelek menjadi menarik. Dari amatir menjadi mahir. Menulis sajalah, perkara nanti ada yang mengkritik, jadikan kritikan itu untuk memperbaiki tulisan berikutnya.
  3. Malas. Di negeri ini sudah terlampau banyak pemalas, jangan ditambah lagi. Ingat, malas juga butuh energi. Daripada dibuang untuk bermalas-malas, mending dibuat untuk menulis. Buanglah ajuh-jauh rasa malas. Gantilah dengan semangat.
  4. Amat bergantung pada mood atau ga ada ide. Hare gene mao nulis aja masih nunggu mood? halah... kapan mau mulai nulis? sudah tulis saja apa yang ada di benak. Kalau ga bisa juga, perhatikan sekeliling. Ngelihat monitor, ya tulis aja monitor. Misalnya, apa sih monitor itu? siapa penemunya? bagaimana sejarahnya? apa manfaatnya? pabriknya di mana? yang punya siapa? karyawannya berapa? siapa saja namanya? Nah... bisa panjang tuh tulisan. Pokoknya, edarkan pandangan... (kebetulan aku neh lagi ngeliat pensil, jd pengen nulis soal pensil).
  5. Sulit memulai dari mana. Nah ini benar-benar terjadi saat aku mengawali tulisan ini. Lihat aja awal tulisan ini bagaimana.
  6. Tulisan kemana-mana (tidak fokus). Makanya tentukan mau dibawa kemana bangsa ini... eh tulisan itu. Kemudian lewat mana dan bagaimana caranya agar mudah dan tidak membingungkan yang baca. kalu ga bisa juga, ya biarin aja sambil lalu minta bantuan teman bagian mana yang perlu dibenahi agar tulisan kembali ke jalan yang benar. Semoga si teman mau berbaik hati dan tidak minta bayaran. Jika dia minta bayaran, pecat saja dari pertemanan.
  7. Bingung mengakhiri tulisan. Beginilah kalo keasyikan menulis. Jadi tidak bisa menghentikan tulisan. Jika tulisannya berbentuk fiksi, biarin aja. Anggap aja itu ending menggantung. Tapi kalo tulisan sudah menjurus serius, ya kudu diakhiri dengan tuntas. Siapin data dengan baik, trus pastikan ujung tulisan nanti akan dibagaimanakan. Khusus untuk postingan serius, ingat! jangan main-main dengan data. Data harus valid dan dapat dipertangungjawabkan. Itu kalo mau tulisan ga diserbu hujatan, loh.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun