Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pendusta Duniawi

13 Oktober 2018   22:55 Diperbarui: 21 April 2020   18:52 651 0

Langit,
Badai menerjang bunga bermekar
Derai tangis membasahi bumi pertiwi
Penat di jeruji mengukung diri.


Laksana rembulan terbenam
Kehilangan benderang,
Bola mata menghilang
Kebenaran hanya kefanaan semata.


Suntuk mendengar percakapan
Manusia sibuk akan kebenarannya,
Perdebatan hebat bagai santapan
Tanpa poros, tanpa jeda, tanpa menanggalkan titik.


Ku mengendus bau kebencian
Di antara selaput kaki-kaki mungil
Berpijak di bumi menjulang tinggi ke awang-awang
Wahai kau yang bersembunyi di antara dalil-dalil ilahi.


Berbicara menggebu-gebu
Berbisik tanpa berdesis
Diam tapi mendendam
Mencabik-cabik hingga hayat tenggelam ruang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun