Kesenian dongrek melibat 4 karaktek bertopeng yaitu karakter orang tua (eyang palang), roro ayu, roro petut, gendruwo atau buto. Topeng eyang palang merupakan perlambangan sosok yang dituakan dan menjadi panutan karena karakternya yang baik hati dan kuat, topeng gendruwo simbol mahluq halus yang senang mengganggu manusia, topeng roro ayu dan roro petut merupakan simbol dari abdi kinasih atau perewang dari eyang palang topeng butho dimainkan oleh 4 orang penari dengan 4 warna berbeda diantaranya warna hitam, merah , hijau,kuning, dan putih.
Tokoh butho digambarkan memiliki mata besar dan melotot yang memiliki kesan angker , dan memiliki 4 taring besar yang seolah menggambarkan sifat kekerasan yang berlebihan. Topeng roro petut digambarkan memkai sanggul seolah wanita jawa. Roro ayu memiliki paras ayu dan sedikit tersenyum sebagai perwujudan dari wanita yang lembut, topeng eyang palang memiliki paras tua , bersmbut dan jenggot putih.
Dongkrek memiliki alat musik yang tidak dimiliki kesenian lain, bisa disebut korekan yang terbuat dari kayu jati dan bentuknya menyerupai bentuk kipas musik korek terdapat gerigi pada gerigi bagian atas. Dan dapat diputar sehinga ketika bersinggungan dengan penampakannya akan menghasilkan bunyi yang unik yaitu krek.