Hal tersebut terungkap di saat acara pembukaan berlangsung ketika salah satu pengurus yayasan memberikan sambutan dan menanyakan kepada siswa "anak-anak mengikuti kegiatan ini adakah yang terpaksa ?", awalnya mereka diam dengan saling pandang antar siswa, utamanya para siswa laki-laki. Lalu sang pengurus menanya ulang "siapa yang merasa terpaksa, ayo angkat tangan ?, tak berselang lama, mereka satu persatu mengangkat tangan dan jumlah lebih dari separuh.