Sekitar tahun 1925, saat itu Mohamad Roem berkunjung ke rumahnya Haji Agus Salim, atau yang biasa dikenal dengan praktisi hebat bidang pendidikan, tokoh kenegarawanan, sekaligus sosok jenius yang menguasai sembilan bahasa. Saat itu Roem dikejutkan dengan sesuatu yang ajaib: Syauket, anak Haji Agus Salim yang baru berusia empat tahun sudah mahir berbicara bahasa Belanda tanpa terbata-bata. Padahal, Roem sendiri saat itu sudah duduk di bangku SMA, namun belum semahir anak itu. Selain itu, Roem juga dikejutkan oleh anak Agus Salim yang di usia belia ternyata sudah gila baca, bahkan melebihi minat baca anak usia SMA.
KEMBALI KE ARTIKEL