Melihat orang-orang atau sebut saja tokoh-tokoh yang dipanggil cukup beragam. Sebagian masih lanjutan anggota kabinet Pak Jokowi - Ma'ruf. Mungkin ini konsekuensi dari tagline kampanye Prabowo - Gibran "lanjutkan", ada berlatar belakang akademisi, pengusaha, tokoh agama, artis dengan bermacam kualifikasi.
Sepertinya kabinet ini macam timnas yang diisi oleh bermacam kualitas pemain. Ada pemain abroad, ada karena titipan pengurus (lama), ada jebolan liga 1, ada yang liga 2, bahkan ada yang tarkam (sebab sang tokoh tak jelas track record kepemimpinannya).
Lantas dengan timnas super gemoy mixed macam es campur kita harus percaya pertumbuhan ekonomi diatas 8%, kita menyongsong Indonesia emas? Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru. Bukan pesimis sih, tapi tipis harapan.
Bagaimana harapan disandarkan pada indikator yang tidak meyakinkan. Sesuatu yang absurd dan confius. Praktek bernegara harus berpandangan pada teori-teori yang benar, harus terukur, teruji dan berintegritas.