Di jendela yang tak berkuping
Ia meraba makna dari sekerumun persepsi...
Lamunan mendung bercabang-cabang mengeroyok batok kepalanya...
Padahal langit begitu cerah
Cukup membakar jika tak mau dikatakan panas menyengat...
Mungkin seakan ingin hatinya melonjak membara...
Di jendela itu
Ia ingin menghapus memori masa lalunya
Namun, di jendela itu jua
Ia ingin segalanya kembali seperti sediakala
Doa pengharapan yang ia curahkan
Sudah mendebui jendela itu
Seonggok upaya tak mampu mengelupaskannya