Dihina lantaran dikira menyerobot antrian, tidak membuat emosi tokoh ini meledak-ledak. Malah justru beliau menasehati dengan lemah lembut. Menjelaskan dengan baik-baik bahwa ia kembali ke antrian dimana ia dan istri tercintanya lama mengantri sampai kaki merasa pegal. Bahkan si penghina belum muncul batang hidungnya di tempat antrian tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL