Hari itu Amaq Mahrim berangkat lebih pagi dari biasanya. Bahkan ketika burung kesayangannya belum selesai berkicau, ia sudah beranjak sembari membawa cangkulnya ke ladang dengan penuh semangat. Oh ya, kata "Amaq" sendiri merupakan panggilan untuk seorang bapak dalam bahasa sasak.Â
KEMBALI KE ARTIKEL