Jika guyur hujanmu pertama mu membasah bumi
Maka tetesnya kini menjadi pengobat dahaga ku
Malam ini engkau kisahkan seluruh resahmu
Dan aku pun menimpali dengan kisah gelisahku
Taukah kau, Mei ?
Bahwa aku kini sedang mengembara
Menyelami samudera yang pekat dan gelap
Terperosok pada kata-kata asing dari negri antah brantah
Mei
Terima kasih untuk hujan pertamamu
Tetes surgamu adalah pemuas dahagaku
Irama guyurmu adalah simphoni penenang jiwaku
Gelegar gunturmu seperti sebait teluh dan mantra
Yang menyihirku hingga tak lagi takut
Pada samudera gulita dan kata-kata asing negri antah branta itu
Pare, 02 Mei 2019