Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Halaman Putih dengan Garis Tegak Berpendar

4 September 2020   11:39 Diperbarui: 4 September 2020   11:38 127 12
Kumenatap halaman putih
Ia berada di layar smartphone
Garis tegak berpendar telah siap
Berada di sisi kiri atas

Aku ragu
Bingung apa yang hendak kuketik
Jangankan sebuah kalimat
Satu kata pun tak tertera

Satu jam telah berlalu
Tak terasa
Waktu berlari begitu cepat
Dan halaman ini tetap putih polos

Meskipun hati sudah siap
Walaupun jiwa memutuskan menorehkan kata
Kalau Dia tak mendukung
Tak akan ada yang tercipta

Mungkin aku kurang berdoa
Mengandalkan kekuatan otak yang tak seberapa
Aku harus ingat keberadaan diri
Tak mungkin tetap ada tanpa Sang Pencipta

Aku pun berlutut
Menyerahkan hidup pada-Nya
Meminta tuntunan-Nya
Memohon hikmat dan pengetahuan

Tuhan menjawab doaku
Memberikan ide di kepala
Aku bergegas menuangkan kata-kata
Secepat mungkin yang aku bisa
Terbentuklah kalimat demi kalimat

Sekarang halaman ini tidak putih polos lagi
Garis tegak berpendar tidak hanya melongo di sudut kiri atas
Halaman sudah penuh terisi
Beberapa kalimat sudah menghiasi

Garis tegak berpendar bergerak kian kemari
Dari kiri ke kanan
Terkadang dari kanan ke kiri
Sampai akhirnya tercipta puisi sederhana ini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun