Masa tenang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah tiba. Periode ini seharusnya menjadi momentum untuk refleksi dan kontemplasi bagi masyarakat, sebelum menentukan pilihannya pada hari pencoblosan. Namun, realitanya, masa tenang ini kerap disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan provokasi, kebencian, dan berita bohong. Politisasi agama pun menjadi senjata ampuh untuk meraih dukungan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.
KEMBALI KE ARTIKEL