Pacaran, sebagai praktik intim antara dua individu sebelum pernikahan, telah menjadi sebuah fenomena yang lazim di masyarakat modern. Namun, dalam banyak agama, termasuk Islam, pacaran dianggap sebagai sesuatu yang diharamkan atau setidaknya tidak dianjurkan. Hal ini karena adanya pandangan bahwa pacaran dapat membawa dampak negatif secara moral dan spiritual bagi individu yang terlibat. Tulisan ini akan menjelaskan mengapa pacaran dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, dampak dari normalisasi pacaran, serta alternatif yang lebih sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
KEMBALI KE ARTIKEL