Mohon tunggu...
KOMENTAR
Artificial intelligence

Digitalisasi dan Kegelisahan Kaum Rebahan

2 Juli 2023   19:07 Diperbarui: 18 Juli 2023   20:27 177 1
Kita, sesuai namanya; Homo Sapiens adalah makhluk cerdas dan bijaksana. Ketika revolusi kognitif menuju revolusi agrikultur 12.000 tahun yang lalu, tak terhitung berapa jumlah Homo Sapiens yang gelisah, berusaha bertahan dan menolak terjadinya perubahan mendasar dalam pola-pola kehidupan mereka. Perpindahan pola tersebut adalah dari masyarakat pemburu dan pengumpul menuju masyarakat pertanian dan peternak.

Namun, penolakan dari sekelompok Sapiens ini sama sekali tidak membuat revolusi agrikultur berhenti. Malah ia semakin melaju terus ribuan tahun kemudian, sampai saat ini. Ada yang tetap bertahan menjadi pemburu dan pengumpul atau nomaden. Tapi jumlahnya sangat kecil, kalah dengan jumlah laju fertilitas (pertumbuhan populasi) masyarakat agrikultur yang menetap.

Revolusi ketiga setelah revolusi kognitif dan agrikultur, adalah revolusi saintifik 500 tahun lalu saat digagas oleh Galileo dan Newton. Ketika revolusi saintifik ini terjadi, yang bertahan dan gelisah juga tetap ada. Ditambah kemudian menyusul temuan-temuan sains pada abad-19 dan seterusnya yang menggantikan peran manusia oleh mesin di era industri, sehingga mengambil alih sistem-sistem produksi yang awalnya ditangani manusia menjadi kekhawatiran tersendiri. Tapi ketika hal itu terjadi, kita tetap survive dan baik-baik saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun