Awalnya sih dari presentasi tugas kelompok sebuah mata kuliah. Tepatnya saat giliran kelompok saya yang mempresentasikan sebuah proposal program radio yang mengangkat tema traveling. Kurang lebih lima belas menit sudah si presenter mempresentasikan proposalnya. Dan sudah waktunya untuk negosiasi dan koreksi, di tengah sejumlah masukan dari sang dosen, dia bercerita tentang pengalaman travelingnya ke Solo. Entah berniat sombong atau tidak, dia bercerita kalau pleseiran dia ke Solo waktu itu cuma untuk makan nasi liwet tanpa agenda lainnya. Sedikit bercerita tentang perjalanannya, dia bilang kalau hari itu dia berangkat menggunakan kereta api pramexs (prambanan express), dengan tiket seharga tujuh ribu rupiah (waktu itu, sekarang delapan ribu). Sampai di Solo ia langsung mencari pedagang nasi liwet, singkat cerita ia menemukannya dan habislah seporsi nasi liwet. Setelah itu, dengan santainya dia bilang, “habis makan nasi liwet, saya balik lagi ke Jogja” Wow, jauh - jauh ke Solo cuman untuk makan nasi liwet.
KEMBALI KE ARTIKEL