Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Syiah yang Saya Kenal

2 September 2012   08:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01 280 0
Sampang kembali membara dan kali ini bahkan harus berdarah-darah dengan mengorbankan nyawa manusia. Setelah pada akhir tahun lalu terjadi peristiwa yang sama berupa penyerangan disertai pembakaran sebuah pesantren dan beberapa rumah dari kalangan penganut Syiah di sana. Menurut para penyerang tersebut, keberadaan dari kelompok Syiah itu telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, karena mereka mengajarkan akidah sesat yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Sehubungan dengan itu, penulis tergelitik untuk mencoba menuangkan kembali apa yang pernah penulis paparkan pada waktu itu berkenaan ajaran Syiah yang oleh banyak orang dipandang sesat dan meyesatkan itu. Bahkan, MUI Jatim juga menegaskan bahwa Syiah itu sesat dan mendesak pemerintah untuk membendung penyebaran ajaran di Syiah di Indonesia yang mayoritas penduduknya berpaham ahlus sunnah wal jama'ah.

Bertitik tolak dari pandangan tersebut, ada baiknya bagi kita untuk lebih mengetahui, bagaimanakah sebenarnya ajaran Syiah itu? Ini perlu kita lakukan agar terhindar dari membuat tuduhan yang tidak berdasar kebenaran terhadap suatu kaum, terlepas dari apakah kita sepaham ataupun tidak dengan mereka.

Kaum Muslim secara umum terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu Ahlu Sunnah dan Syiah. Mereka dipersatukan dalam keyakinan yang sama tentang : Keesaan Allah, Kenabian, dan Hari Kebangkitan di Akhirat. Mereka juga dipersatukan dengan ibadah yang sama : Shalat, Puasa, Zakat, dan Haji. Demikian pula, mereka berpegang kepada kitab suci yang sama, yaitu Al Quran, dan mengikuti Nabi yang sama, Muhammad Rasulullah Saw.

Lantas, apa yang membedakan antara kalangan Ahlu Sunnah dan Syiah itu? Sesungguhnya, satu-satunya perbedaan yang mendasar di antara mereka, adalah mengenai siapakah yang berhak untuk mengemban amanah dalam menegakkan dan memelihara risalah Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Kaum Sunni berpendapat bahwa hak tersebut sepenuhnya diserahkan kepada kesepakatan kaum Muslim. Sedang, Syiah berpandangan bahwa masalah tersebut merupakan hak khusus yang diamanatkan kepada Ahlul Bait Nabi.

Untuk lebih memahami hal itu, berikut ini penjelasan ringkas mengenai pandangan Syiah tersebut :


  1. Syiah berkeyakinan bahwa para pengemban dan penerus risalah ilahi yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, harus merupakan orang-orang yang jujur, adil, berilmu, bebas dari kemusyrikan, dan tidak pernah terlibat permusuhan dan penentangan terhadap Nabi, baik pada masa jahiliyah maupun sesudahnya.
  2. Syiah mendapati bahwa orang-orang yang memenuhi kriteria di atas hanya ada pada Ahlul Bait Nabi, yang mana hal itu dapat dibuktikan dari sejarah kehidupan mereka, dan juga didukung oleh nash-nash yang terdapat di dalam Al Quran dan Hadits Nabi.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun