Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Singapura Stop Impor Gas Indonesia, Ancaman atau Peluang?

14 Maret 2014   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 221 0

Revolusi penemuan shale gas besar-besaran yang terjadi belakangan di Amerika melalui penerapan tekhnologi fracturing dan horizontal drilling telah membawa dampak signifikan atas perubahan natural gas prices di negara itu. Seperti dalam laporan tahunan Henry Hub Natural Gas Spot Price, sejak tahun 2009 harga gas di pasar Amerika anjlok tajam  dari 8.86 USD/MBtu menjadi 3.94 USD/MBtu, bahkan dari catatan di tahun 2012 cenederung menurun hingga 2.75 USD/MBtu. Apa yang terjadi di Amerika tersebut, dalam hal ini pasokan akan mengalami surplus (diperkirakan meningkat 49% pada tahun 2035) sehingga untuk menjaga keseimbangan harga gas dalam negeri maka Pemerintah Amerika akan mengekspor sebagian produksi gasnya tentunya setelah energy security domestiknya terpenuhi. Cerminan dinamika energy balance tersebut akan berdampak pada peta supply-demand dunia dan akan terus berkembang diikuti dan direspon negara-negara lainnya. Pada pertengahan bulan November 2013 lalu, seperti yang diberitakan The Straits Time, Singapura melalui Menteri Luar Negeri dan Hukum K. Shanmugam menangkap sinyalemen ini dengan ketertarikannya untuk mengimpor shale gas dari Amerika dalam bentuk LNG sebagai langkah diversifikasi pasokan energy dan buffer stock dalam rangka ketahanan energi di negaranya pastinya setelah pertimbangan melihat kesempatan ketika harga gas mengalami penurunan/murah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun