Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

cerbung

30 Juni 2012   16:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 90 0
MASA YANG TAK TERLUPAKAN


pemandangan senja hari ini begitu indah dengan nuansa orange yang mengkilat. namun keindahan senja tetap seperti biasa bagi yesung yang mendiam diri di tepi pantai yang sangat sepi bahkan tak ada aktivitas sekalipun. padahal senja terus berubah dengan versinya yang menakjubkan. mungkin kenangan waktu senja membuat yesung benar-benar tak pernah lupa dari ingatannya hingga sekarang hampir sepuluh tahun yang lalu, waktu itu masih usia sekolah dasar. kini yesung sudah dewasa kuliah di universitas swasta yang terkenal di negri gingseng kyung-hee university.
Yesung semakin dalam mengingat masa silamnya yang tak kunjung bahkan tak ingin dia lupakan akan tetap dikenang dengan bingkai hatinya meski begitu menyakitkan hati. saat ini yesung sudah mempunyai seorang kekasih yang sangat dia cintai,tapi entah akhir-akhir ini yesung begitu pendiam sekali dengan kekasihnya sekalipun. yesung hanya ingin dan butuh sendiri untuk tenang.
"yesung !" seru suara wanita di belakang  yesung, yesung membalikan badan namun tak nampak suara itu hanya pemandangan alam yang sangat terawat dan mengagumkan bagus photography mungkin.
"yesung !" suara itu kembali terdengar syahdu bahkan makin dekat tapi siapa. yesung terus memperhatikan sekelilingnya pasti ada.
"sore kak yesung" tiba-tiba gadis kecil di sampingnya sambil melempar senyum indah begitu polos sekali, yesung membalas senyumnya seindah mungkin meski tak seindah hatinya yang kalangkabut karena tersiksa masa lalu.
"kenapa kamu ada di sini sayang?" manja sekali yesung bertanya penuh hati
"aku ingin menikmati senja sore ini kak" jawab gadis kecil itu sambil menghirup udara segar sore yang menghanyutkan suasana
"oh...!" jawab singkat dengan senyum
"kak yesung sedang apa disini ?" tanya gadis kecil sambil memandang wajah tampanya yang khas "oh ya lupa kenalkan kak aku netha" mengulurkan tangan
"kakak yesung " menjabat tanagn mungilnya "kakak sedang memandang hening senja" tiba-tiba teringat sosok gadis kecilnya yang menjadi sahabat kecilnya namanya pun sama NETHA
"kak sudah berapa kali kakak kemari?"
"setiap hari waktu kecil seusia kamu sama teman-teman kakak tapi sekarang jarang bahkan tidak pernah hanya sekali itupun sekarang kakak disini" netha tersenyum cantik sekali sambil memandang yesung yang tiba-tiba meneteskan air mata tanpa perintah hatinya gadis itu mulai bertanya
"kak yesung tahu tidak saat kejadian itu ketika aku masih usia dini kenapa kakak pergi menjauh di saat kak netha di tolong kak minho padahal kak netha hanya ingin bicara sama kakak saat sebelum kakak pergi ke korea, kenapa kakak pergi saat kak netha mulai rapuh hingga sekarang yang selalu sedih menanti kakak yang mungkin kakak tidak akan peduli lagi pada kak netha. kak netha hanya ingin satu jawaban kakak yesung " dengan nada marah yang tertahan " kakak tahu siapa saya ? aku adiknya kak netha maaf aku menggangu kenyaman kakak " yesung melai mengalir deras air matanya yang sedari tadi ingin di tahannya
"kakak bukan bermaksud ingin pergi meninggalkan netha tapi.....!" netha  gadis kecil itu menghilang cepat sekali . yesung menatap sekelilingnya sambil bangun kemudian lari mencari gadis itu yang sudah menghilang saat dia berbicara.
"tapi kakak tidak ingin netha mencintai kakak "
yesung terus berlari mengejar gadis kecil yang bernama netha yang sedari tadi sudah hilang di pandangan matanya yang sipit. namun langkah kakinya tetap tak mau menuruti hatinya ingin mencari gadis itu agar bisa bertemu dengan sahabat kecilnya NETHA.namun sia-sia hasil pencariannya hingga senja mulai menhilang di balik laut biru yang mulai menghitam pekat.

Nuansa malam begitu meriah di rumah mewah keluarga besar marsha anjumi. malam ini adalah perayaan kedatangan cucu marsha anjumi yaitu minho dan verly yang baru datang dari korea siang tadi bersama yesung yang sedang menyendiri di pojok halaman disibukkan dengan membaca novel karya meyer.minho menghampiri yesung yang nampak serius dan mungkin tak bisa diganggu.namun minho punya jurusnya


"hai kenapa gak gabung gak seru tahu kalau gak ada kamu?"duduk di samping yesung sambil minum jus alpukat kesukaannya dan juga kesukaan yesung


"males tahu" jawab singkat tatp matanya masih tertuju sama novelnya


"tadi netha kesini nyariin kamu tapi kamunya gak ada" mengambil kue lansung lahap sekaligus lumayan enak.


"apa ?" kaget dan mulai menatap minho serius "sekarang dimana?" menatap sekelilingnya siapa tahu netha ketemu


"pulang katanya dia gak mau terlalu lama disini kasihan sma adiknya di tinggal"


"kenapa kamu gak nyari aku minho?"


"yee.. orang tadi aku nyari kamu kok .salah kamu sendiri kenapa ngumpat makanya jangan di biasain menyendiri " celetuk sangat tegas namun terdengar nyantai. yesung langsung berdiri dan mencari netha siapa tahu masih ada di sekitar sini


"eh mau kemana?"


"keman aja boleh" lari sedang tidak telalu kencang. minho hanya menggelengkan kepalasambil melahap lagi kuenya kayanya minho mulai doyan dengan kue buatan eyang marsha anjumi resep rahasia turun temurun katanya.minho masa bodoh lagian nanti juga yang mewarisinya si cewe paling ganjen di keluarga ini anak dari ayah fernando adinya sendiri rini.


yesung keluar halaman pesta dan berdiri didepan gerbang karena terlalu cape lari di rumah gede banget. yesung melihat seorang wanita cantik masuk mobil taksi seperti netha ,yesung mengejarnya namun taksi itu sudah terlalu jauh dan yesung merasa tidak kuat lagi berlari, yesung hanya duduk memandang modil taksi menjauh dan hilang oleh tikungan.


sia-sia lagi yesung mengejar....




minho ingin mengantarnya namun netha menolak beberapa langkah netha membalikan badan dan memanggil "minho!" minho ikut membalikan badan


"titip salam sama yesung" netha tesenyum


"siiip tenang saja pasti langsung tersampaikan" semangat minho netha kembali mengayuh rodanya dan minho kembali berjalan menuju istana eyang anjuma.tak terasa pagi sudah mengundang dengan aroma embun yang khas menetes di ujung daun yang begitu segar. matahari sudah menyambar dunia dengan semangat yang lebih dari kemarin dengan sejuta panasnya.

yesung masih tiduran disofa ruang tengah tak mau bangun meski saudaranya terus menggangu tidur nyenyaknya,kebiasaan minho pagi hari jailin yesung sampai marah.


"ayo bangun malas sudah pagi!" sambil menggelitik badan yesung, yang digelitikin masih tidur tangannya mengibaskan senjata pamungkas minho kukunya yang panjang halus.


"ogah minho aku masih ngantuk" sambil memeluk bantal dan kembali tidur.


"kalau tidur dikamar kali yesung jangan disini nanti kalau ketahuan sama eyang bisa gawat banget. ayo bangun!" .yesung terpaksa bangun sambil mengucek matanya yang masih merah ngantuk sambil berjalan menuju kamarnya yang sekamar dengan minho.


"hati-hati jalannya" minho tersenyum sambil menggelengkan kepala. yesung hanya mengangkat tangan sambil melambaikan tangan tanda siap.langkah sebentar langsung kesandung tangga ,yesung langsung berbinar kaget matanya kembali melek padahal yesung baru tidur tiga jam dan memang akhir-akhir ini yesung jarang tidur sejak pergi kekorea.minho pergi ke luar halaman untuk senam pagi sendiri sambil menikmati pagi yang sejuk dan pemandangan alam yang masih asri di rumah eyang.


jalanan di sekitar rumah eyang begitu sejuk dengan pohon-pohon yang masih rindang, minho terus berlari santai hingga menuju taman yang begitu indah penuh dengan panorama bunga dan salah satu bunga kesayangan minho ada disini bunga lotus.minho duduk du kursih taman sambil memandang danau yang segar dan hening hingga kenangan lama mengukir kembali di kepala minho.


lantunan biola mengusik ketenangan minho,suaranya yang begitu minho kenal lagunya pun ingat tapi siapa yang memainkannya. padahal musik ini benar-benar susah dan jarang sekari orang bisa memainkan aransement lagu ini.minho menatap sekeliling taman sambil mencari suara itu.


"netha!" kaget minho melihat gadis cantik memainkan biola dengan lincah du ujung taman bersama anak-anak kecil yang sedang belajar main biola bersamanya. minho mendekatinya perlahan sambil menikmati alunan lagu favoritnya.


"netha!" panggil minho dengan wajah senang sekaligus sedih karena netha benar-benar lumpuh dan duduk di kursih roda.netha memandang kearah minho kaget juga namun mencoba biasa saja. netha hanya bisa melempar senyum yang menyakitkan.


"eh kamu siapa?" tanya sahabat netha lumayan galak dengan tatapan tajam,netha menahanya ketika sahabatnya maju


"kenalkan aku choi minho panggil saja minho" minho memperkenalkan diri meski kecil untuk berjabat tangan dengan sahabatnya yang sangat galak kelihatannya.


"adik-adik kalian belajar sama kak indah dulu yah kakak nanti kembali lagi, belajar yang giat yang sayang" lembut sekali perkataan netha


"siap kak !" kompak sekali adik-adik itu dan kembali serius dengan lesnya biola yang diaakan setiap minggu oleh netha.netha menghampiri minho dan mengajak berjalan mengelilingi taman sekaligus minho yang mendorongnya.


"kapan kamu kemari minho?" tanya netha ditengah perjalanan sambil menghirup udara segar


"kemari siang" jawab singkat dan duduk di pinggir danau.


"kamu kesini sama siapa?"


"jelas sama si verly dan yesung"


"bagaimana kabar yesung?" berat sekali netha bertanya dan dipaksa


"dia baik tapi tidak tahu soalnya akhir-akhir ini yesung jarang tidur kalaupun tidur cuma tiga jam setelah itu disibukin dengan tugas kuliahnya. oh ya kamu kuliah dimana?"


"aku tidak kuliah tapi beberapa bulan lagi aku kan kekorea kuliah di chung_ang university"


"apa?" kaget sekaligus bangga "sama dong kaya aku di bagian apa netha?"


" design art. yesung kuliah dimana?"


"kyung hee"


"owh!" netha mengangguk .tiba-tiba handphone minho berdering ,minho langsung mengangkatnya sepertinya panggilan dari verly yang super duper manja minta ampun anak kecil pu kalah sama verly. netha hanya diam sambil menatapnya diam-diam pula sambil tersenyum meski bayangannya kepada yesung.


"netha maaf yah aku harus kembali ke rumah si manja manggil oh ya kapan-kapan main yah ke rumah ok!"


"mungkin minho" netha kembali kelokasi semula sebelumnya



PAGI YANG INDAH....... untuk saat ini ::)








minho harus kembali kerumah besar marsha anjumi dengan tampang lumayan kesel juga. padahal minho baru ketemu sahabat lamanya sebentar lagi. diruang dapur yang mewah supernya verly asyik banget duduk di ruang makan yang memang menyambung keruang dapur. yesung repot masak nasi goreng buatannya plus rempah-rempah yang bikin minho tutup hidung sama mulut bau bawang putih padahal kan bergizi.eyang sama bunda lagi shopping dan ayah sibuk bengan tugasnya di sini di tambah pembantu lima-limanya pulang kampung. sekarang tinggal tiga bersaudara yang berbeda karakter harus menyatu dalam satu rumah yang gedenya super duper kaya kastil kerajaan gitu dan emang kastil yang berbentuk rumah. minho datang dan langsung meluncur keruang makan keluarga sambil tutup hidung ketahuan bau bawang putih kaya dracula.

"gila baunya kebangetan nih bikin apa tongseng bawang putih yah minta ampun deh" protes minho dengan suara kaya pilek, verly cuma cengengesan kaya kuda .


"nasi goreng minho kan aku suka bawang putih jadi yah aku kasih yang banyak" jawab yesung dengan nada nyindir juga sambil sibuk goreng


"iya kan biar kamu gak ikut makan" celetuk verly sambil ketawa lumayan bahak " lagian kamu juga makan kok waktu itu juga makan walaupun lagi gak nyadar gitu "


"habis lagi " ditambah yesung. minho hanya diam dan duduk di hadapan verly yang sedang baca koran pura-pura ngerti.


"oh ya lupa nih dati aku ketemu netha terus netha nitip salam buat kamu"


"apa" kaget lumayan "sekarang dimana?"


"di taman tuh lagi ngajar biola, tapi kayanya netha udah pergi soalnya dia tahu kalau kamu bakal nemuinnya percuma dong kaya kemarin lagi sia-sia" lancar banget ngomongnya padahal kalau lagi ngomongin netha agak berat banget sama yesung soalnya masa lalu gitu,kemarin itu juga kebetulan cuma bercandaan.


" yah benar" langsung wajah yesung bunglon berubah ekspresi


"sabar aja deh yesung,siapa tahu nanti ketemu "


"mungkin kalau aku mati dia pasti datang kekuburanku" verly dan minho langsung tatap mata heran dengan kata-kata tadi mati


"kamu kalau ngomong nyeplak banget yah kaya putus asa aja " minho agak emosi


"emang kenapa toh nanti juga yang jadi pendamping itu kamu "yesung seperti terselak biji mematikan kompor yang memang nasi gorengnya sudah matang dan langsung pergi ke luar cari ketenangan dengan keadaan tadi. minho hanya diam dan mengerti perkataan tadi hanya menunduk ketika di tatap sinis sama yesung saat melangkah dihadapanya.verly juga merasa kesal dengan apa yang terjadi melangkah pergi entah kemana,mungkin ke kafe cari wanita di ajak ngobrol.sekarang tinggal minho yang makin murung di tempat kemudian pergi entah kemana


sepi kembali.......

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun