Gemuruh amarah menyertai dengan pasti
Menina bobokan makhluk yang sedang berjelajah paradigma
Dan bersua dalam lelap…
Sembayu malam laksana panah yang menusuk tubuh
Begitu dingin, jauh ke sum-sum tulangku
Kesunyian mengalun laksana syair tak bertuan
Menampar tubuhku..
Rinai-rinai hujan kembali menyentuh pijakan bumi
Dalam kegentingan malam tanpa sayup-sayup bintang
Menyisakan sepenggal kisah elegi hari ini
Entah..
Kronologi apa yang akan terdesain besok
Hanya sisa riuh yang berbusa
Dan dengkuran yang tak bernada
Berharap semua kan indah untuk sebuah takdir..