Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Evolusi Hidup

15 Maret 2015   06:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 20 0
Rinai hujan membasuh tanah

Gemuruh amarah menyertai dengan pasti

Menina bobokan makhluk yang sedang berjelajah paradigma

Dan bersua dalam lelap…

Sembayu malam laksana panah yang menusuk tubuh

Begitu dingin, jauh ke sum-sum tulangku

Kesunyian mengalun laksana syair tak bertuan

Menampar tubuhku..

Rinai-rinai hujan kembali menyentuh pijakan bumi

Dalam kegentingan malam tanpa sayup-sayup bintang

Menyisakan sepenggal kisah elegi hari ini

Entah..

Kronologi apa yang akan terdesain besok

Hanya sisa riuh yang berbusa

Dan dengkuran yang tak bernada

Berharap semua kan indah untuk sebuah takdir..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun