Saat pertama kali aku bertemu dengan Haryono, sudah lebih dari 15 tahun yang lalu. Tahun 2000. Â Waktu itu aku baru masuk kuliah, di kota Semarang. Â Perawakannya kurus, rambut gondrong memerah karena keseringan terpapar matahari, berkulit legam dengan wajah tirus seperti mumi. Aku berandai-andai, jika saja ada anak kecil melihatnya, anak itu mungkin akan menangis ketakutan mencari ibunya.