Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Astrazeneca Berbahaya Menyebabkan Kematian

18 Juni 2024   09:15 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:19 44 2
  • Kita mendengar bahwasanya ada narasi vaksin covid -- 19 AstraZaneca menyebakan kematian merupakan Hoax. Meski Astrazaneca mengakui adanyKita mendengar bahwasanya ada narasi vaksin covid -- 19 AstraZaneca menyebakan kematian merupakan Hoax. 
  • Meski Astrazaneca mengakui adanya efek samping langka tetapi tidak ada bukti bahwa vaksin astrazaneca menjadi penyebab utama kematian.  Studi klinis menunjukan bahwa vaksin astrazaneca memiliki efektivitas 70% dalam mencegah covid -- 19. Saat ini vaksin covid -- 19 Astrazaneca sudah tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi dan bersadarkan pengawasan BPOM vaksin astrazaneca sudah tidak beredar di Indonesia. 
  • Dilansir The Telegraph, kasus yang pertama diangkat yakni yang dialami Jamie Scott pada 2023. Ayah dua anak itu mengalami cedera otak permanen karena pembekuan dan pendarahan di otak usai vaksin pada April 2021. Pihak rumah sakit menelepon istri Scott sebanyak tiga kali untuk menginformasikan bahwa suaminya akan meninggal. 
  • Dalam surat tanggapan yang dikirimkan pada Mei 2023, AstraZeneca mengatakan kepada pengacara Scott bahwa "kami tidak menerima bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik". Namun, dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris pada Februari lalu, perusahaan farmasi ini menyebut vaksinnya dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui.
  •  Pandangan saya terhadap kasus ini untuk warganet agar menggali dulu informasinya sebelum share informasi tersebut dan untuk pemerintah dalam hal ini BPOM untuk lebih mennsoasialisasikan hal ini.a efek samping langka tetapi tidak ada bukti bahwa vaksin astrazaneca menjadi penyebab utama kematian.  
  • Studi klinis menunjukan bahwa vaksin astrazaneca memiliki efektivitas 70% dalam mencegah covid -- 19. Saat ini vaksin covid -- 19 Astrazaneca sudah tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi dan bersadarkan pengawasan BPOM vaksin astrazaneca sudah tidak beredar di Indonesia. 
  • Dilansir The Telegraph, kasus yang pertama diangkat yakni yang dialami Jamie Scott pada 2023. Ayah dua anak itu mengalami cedera otak permanen karena pembekuan dan pendarahan di otak usai vaksin pada April 2021. Pihak rumah sakit menelepon istri Scott sebanyak tiga kali untuk menginformasikan bahwa suaminya akan meninggal. 
  • Dalam surat tanggapan yang dikirimkan pada Mei 2023, AstraZeneca mengatakan kepada pengacara Scott bahwa "kami tidak menerima bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik". Namun, dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris pada Februari lalu, perusahaan farmasi ini menyebut vaksinnya dapat menyebabkan TTS. 
  • Mekanisme penyebabnya tidak diketahui. Pandangan saya terhadap kasus ini untuk warganet agar menggali dulu informasinya sebelum share informasi tersebut dan untuk pemerintah dalam hal ini BPOM untuk lebih mennsoasialisasikan hal ini.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun