Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Muslihat Forensik Hipnosis Adi W Gunawan Ketahuan

29 November 2013   01:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33 1646 0
[caption id="" align="aligncenter" width="455" caption="Gambar: theempire88.com"][/caption] Ketika saya menyuruh anda tidur, anda pun berusaha untuk tidur. Dalam kondisi demikian, meskipun nampak tidur namun anda terjaga. Saya lalu memberitahu anda bahwa jemari anda menjadi kaku begitu saya menghitung sampai tiga. Kemudian saya menyuruh anda mengepal namun tidak bisa karena jemari anda kaku. Anda melakukan yang saya suruh, berlagak tidak bisa mengepal karena jemarinya kaku. Saya pun membual kepada penonton bahwa anda dalam kondisi hipnosis alias trance. Lagak tidur anda dan dongeng saya memicu dan memacu penonton berangan-angan anda tidak bisa mengepal karena saya membuat jemari anda kaku dengan kekuatan hipnotis. Itulah hipnotis. Itu sebabnya dikatakan, “Hipnotis adalah sulap tanpa trik.” Memberanikan diri bertanya, di dalam blog berjudul, “Forensik Hipnosis: Untuk Terapi atau Penyidikan?” Adi W Gunawan bersaksi: Saya ingat beberapa tahun lalu saat saya membantu klien, sebut saja Yon, yang adalah korban selamat dari pengemboman hotel Ritz Carlton. Yon datang ke saya, dari Jakarta, setelah selama sekitar tiga bulan menjalani sesi terapi intensif namun tidak berhasil. Yon, yang adalah saksi mahkota, sempat diwawancarai oleh beberapa televisi nasional dan diminta menceritakan apa yang terjadi saat pengeboman itu. Yon selalu mulai dengan cerita saat ia mendorong meja kecil, tempat meletakkan makanan, ke dalam restoran. Dan setelah itu tiba-tiba di dalam restoran ada suara ledakan sangat keras. Sampai di sini ia pasti langsung diam, pandangan matanya nanar, tubuhnya dingin dan kaku, tidak bisa digerakkan, ia tidak bisa bersuara. Butuh waktu rata-rata antara setengah jam sampai satu jam untuk Yon bisa kembali ke kondisi normal dan ia tidak bersedia melanjutkan ceritanya. Apa yang terjadi? Saat menjawab pertanyaan wartawan, Yon kembali mengalami peristiwa ini, di dalam pikirannya, dan ia kembali “mengalami” (revivifikasi) kejadian ini. Dengan demikian setiap kali ia menceritakan kejadian ini, ia mengalami trauma ulang. Semakin lama kondisinya menjadi semakin parah karena trauma yang berulang. Menurut profesional yang menanganinya, Yon mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Selain mengalami stres ia juga tidak bisa melihat meja makan ukuran kecil, kerumunan orang banyak, pintu darurat, dan mendengar suara keras seperti mercon, guntur, atau suara sepeda motor yang digeber. Setiap kali melihat atau mendengar salah satu dari hal ini ia pasti langsung “hang” selama hampir setengah jam. Apa yang saya lakukan untuk membantu Yon? Saya akan jelaskan di akhir artikel ini. Kembali ke pertanyaan di atas yang belum dijawab, “Apa yang saya lakukan untuk membantu Yon?” Mengingat Yon telah berkali-kali mengalami trauma ulang karena diminta menceritakan apa yang terjadi, saya memutuskan untuk tidak mengakses memorinya. Yang saya lakukan adalah menggunakan teknik khusus, tanpa perlu mengakses memori, namun langsung mencabut emosi keluar dari segmen memori itu. Hasilnya? Hanya dalam waktu sekitar satu jam saya berhasil membantu Yon mengatasi masalahnya. Usai terapi Yon pulang ke Jakarta dan langsung masuk kerja seperti biasa dan sama sekali tidak ada masalah. Bengcu Menggugat: Adi W Gunawan adalah pemilik sekolah hipnotis Institute Of Mind Technology yang manawarkan pelatihan hipnotis dengan harga puluhan juta rupiah dan hipnoterapi dengan biaya jutaan rupiah. Bagaimana cara dia memikat pelanggannya? Dengan tipu muslihat cerita bohong yang diceritakan sebagai kisah nyata. Tujuannya agar pembaca menyangka dirinya sakti mandraguna dan percaya hipnotis adalah KESAKTIAN ilmiah yang sudah teruji keampuhannya. Tersebut di atas adalah salah satu kebohongan Adi W Gunawan untuk mendukung tipu muslihatnya tentang Forensik Hipnosis. Dari mana kita tahu Adi W Gunawan melakukan pembohongan publik? Dengan menguji kesaksiannya secara ilmiah. Tentang Yon, korban bom Jakarta 2009, Adi W Gunawan menulis, selain mengalami stres ia juga “hang” selama hampir setengah jam bila:

  1. Melihat meja makan ukuran kecil
  2. Melihat kerumunan orang banyak
  3. Melihat pintu darurat
  4. Mendengar suara keras mercon, guntur atau suara motor digeber
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun